ANALIS MARKET (06/5/2020) : Pasar Obligasi Berpotensi Melemah Terbatas
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi kembali mengalami penurunan meskipun tidak banyak.
Namun kami cukup khawatir, karena sebetulnya pasar sedang tidak dalam keadaan yang cukup baik.
Kepemilikkan asing yang terus keluar dan seperti yang sudah kita bahas kemarin, kembali keluar dan dalam waktu yang singkat saat ini kepemilikkan asing berada di 30.6%, yang dimana sebentar lagi akan berada di kisaran 30%.
Sudah cukup lama sekali, situasi dan kondisi seperti ini tidak terjadi. Dan kali ini, penurunan tersebut ditambah lagi dengan flat curved yang semakin hari semakin terlihat rata.
“Kecemasan pelaku pasar tentu bukannya tanpa alasan, mereka khawatir situasi dan kondisi saat ini membuat perekonomian tidak dapat bertahan, tentu termasuk Indonesia didalamnya. Meskipun kami yakin bahwa kita akan mampu melewati masa masa sulit saat ini, dan keadaan akan selalu menjadi lebih buruk dan gelap, sebelumnya semuanya kembali membaik. Dan kita harus siap untuk melewatinya, karena pemerintah pun sudah memberikan dan melakukan usaha yang terbaik,” ungkap analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Rabu (06/5/2020).
Pertanyaan selanjutnya adalah apakah yang diberikan sudah yang dibutuhkan oleh pasar saat ini?
Beralih kepada lelang yang diadakan kemarin, total penawaran yang masuk masih sesuai dengan prediksi kami, karena masih berkisar diantara IDR 15T – 25T, namun kami tentunya berharap bisa berada di atas IDR 20 T.
Lagi-lagi, tingginya imbal hasil yang diminta menjadi salah satu alasan bagi pemerintah untuk tidak menyerap terlalu banyak. Namun tidak terlalu buruk total penawaran yang masuk sehingga kami tidak terlalu khawatir.
Lebih lanjut analis Pilarmas menilai, diperdagangan Rabu (06/5) pagi ini, pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas.
Sebelum hari libur di hari Kamis, cerita hangat di pagi hari ini akan kita awali dari;
1.SEMAKIN PANAS
Pada akhirnya giliran media pemerintah China mengeluarkan kritikan terhadap sekretaris negara Michael Pompeo. Media pemerintah China menyebutkan bahwa mereka yang jahat dan pembohong, tentu hal ini salah satu pembelaan yang dilakukan oleh China terhadap tuduhan yang diberikan oleh Presiden Trump. Media pemerintah China juga membalas komentar Pompeo yang sebelumnya mengatakan bahwa mereka memiliki bukti bahwa wabah virus yang terjadi di Wuhan muncul dari laboratorium virologi yang berada di Wuhan. Media China mengatakan bahwa itu adalah omong kosong. Tidak hanya itu saja, bahkan penyiar berita tersebut juga mengatakan bahwa jika perilaku dari politikus yang kurang baik seperti Pompeo terus berlanjut, maka slogan Make America Great Again mungkin akan menjadi sebuah lelucon. Kami melihat tampaknya kali ini pemerintah China tidak sungkan untuk menyerang Amerika, karena kali ini kritikan ini yang paling keras akan di berikan oleh China. Sebelumnya media pemerintah China lebih suka menghindari serangan langsung terhadap Amerika. Sejauh ini beberapa pejabat China lebih memfokuskan kritik terhadap beberapa orang yang berada di dalam pemerintahan Trump, termasuk Pompeo dan penasihat perdagangan White House, Peter Navarro. Sejauh ini bensin sudah dibalurkan, tinggal siapa yang lebih dahulu menyalakan apinya. Presiden Trump terus menyalahkan China akibat virus corona yang terus menjangkiti Amerika, sehingga menurunkan prospek terpilihnya Trump pada pemilu yang akan diadakan pada bulan November mendatang. Kami sendiri tidak yakin bahwa China melakukan virus corona hanya untuk menurunkan probabilitas terpilihnya Trump sebagai Presiden Amerika, karena harga yang dibayar terlalu mahal untuk itu. Kami hanya khawatir bahwa kesepakatan tahap pertama yang sudah dilakukan sebelumnya, bisa saja menjadi ambyar tatkala masing masing dengan egonya sendiri dan tidak ada pengertian di antara mereka. Tentu kami berharap, sekalipun bensin sudah di balurkan, tidak ada seorangpun yang menjetikkan api hanya untuk memuaskan ego dan hasrat diri ditengah situasi dan kondisi saat ini.
2.ANTARA OPTIMIS DAN REALISTIS
Presiden Trump mengatakan pada hari Selasa kemarin bahwa White House akan menghapuskan gugus tugas corona virus dan akan menggantinya dengan gugus tugas yang akan terfokus terhadap pembukaan kembali perekonomian Amerika. Akibat hal ini muncul banyak pertanyaan, bahkan ketika semua pakar kesehatan di Amerika mengatakan dan memperingatkan bahwa hal tersebut akan menjadi sesuatu yang berbahaya. Namun Trump berkata, bahwa dirinya tidak mungkin membuat Amerika tutup dalam 5 tahun ke depan. Pernyataan Trump ini pun tidak datang sendiri, Mike Pence pun mengatakan bahwa pemerintah saat ini sedang melakukan masa dan fase transisi virus corona terhadap lembaga federal lainnya. Rencana tersebut akan dijalankan setelah akhir May. Diperkirakan dalam beberapa minggu ke depan, gugus tugas tersebut akan ditutup, namun tidak secara resmi dibubarkan, dan sejauh ini masih belum jelas apakah gugus tugas terhadap penanganan corona akan dihentikan atau tidak. Trump sendiripun mengakui bahwa apabila membuka perekonomian sekarang, hal tersebut tentu akan bertentangan dengan beberapa nasehat yang sudah disampaikan oleh para ahli kesehatan karena berpotensi meningkatkan kematian. Namun dirinya yakin bahwa kita akan berlatih untuk social distancing, mencuci tangan, dan melakukan banyak hal yang telah kita pelajari untuk dapat bertahan selama periode waktu terakhir. Trump mengatakan bahwa, apabila perekonomian tidak dibuka kembali, maka hal tersebut juga akan membuat banyak orang kehilangan nyawanya akibat overdosis dan bunuh diri. Kita harus bisa mengembalikan negara kita. Trump juga memberikan semangat bahwa masyarakat Amerika adalah pejuang. Kami melihat dari pengakuan tersebut mengindikasikan bahwa Trump akan segera membuka perekonomian dengan membentuk gugus tugas yang akan bertugas dan berfokus terhadap pembukaan perekonomian kembali meskipun akan menelan korban jiwa yang lebih besar. Tampaknya Trump tengah bermain dengan risk and reward, apalagi pembukaan tersebut dilakukan ditengah meningkatnya korban yang ada dibeberapa negara bagian ditambah lagi dengan virus corona yang terus bermutasi. Memang benar, selama ini stimulus yang telah diberikan oleh pemerintah Amerika yang telah disetujui oleh kongres hanya dimaksudkan untuk memberikan solusi untuk jangka pendek bukan jangka panjang hingga pembukaan perekonomian di Amerika kembali dilakukan. Atas dasar keinginan Trump ini pasar saham di Amerika mengalami kenaikkan karena ada keinginan yang cukup besar untuk membuka kembali perekonomian. Tentu kami ikut berharap banyak ketika Trump mengatakan bahwa akan membuka perekonomian, namun apakah hal tersebut layak di perjuangkan ketika ekonomi dipilih dibandingkan dengan kehidupan manusia?
“Kami merekomendasikan wait and see hari ini, ada potensi pasar akan bergerak dengan rentang 35 – 65 bps,” sebut analis Pilarmas.

