Darurat Corona, Bulog Klaim Sudah Atasi Defisit Pangan di Daerah

Foto : istimewa

 

Pasardana.id - Menghadapi perayaan Idul Fitri di tengah pandemi Covid-19, Perum Bulog memastikan persediaan beras di seluruh wilayah Indonesia aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat.  

Tak hanya itu, Bulog juga mengklaim telah menuntaskan permasalahan defisit pangan yang dialami sejumlah daerah dan pernah diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Tri Wahyudi Saleh menyatakan, Perum Bulog telah mencukupi pasokan bahan pangan ke daerah-daerah tersebut dalam waktu singkat usai disampaikan Jokowi.

"Alhamdulillah dalam waktu dekat Bulog sudah melakukan penyebaran, sehingga dalam waktu dekat hanya dua hari setelah dipublikasikan ada tujuan daerah yang defisit sudah kami laksanakan, Alhamdulillah saat ini sudah tersedia semua," ujarnya melalui konferensi video, Minggu (17/5/2020).

Dalam keterangannya, Wahyu mengatakan bahwa Perum Bulog, sebagai badan usaha milik negara, yang bergerak di bidang pangan, telah memiliki tiga pilar ketahanan pangan.

Adapun pilar yang pertama adalah ketersediaan. Melalui pilar ketersediaan ini Perum Bulog tengah melaksanakan proses penyerapan gabah dan beras dari hasil petani.  

"Bulan Mei dan Juni ini adalah saat-saat para petani kita sedang berpanen, sehingga Bulog sedang menurunkan timnya untuk melaksanakan penyerapan gabah dan beras," terang Wahyu.

Kemudian, kata dia, Bulog juga memastikan pasokan gula dengan cara mendatangkan importasi gula.

Ia memastikan gula impor itu akan tersebar di seluruh Indonesia melalui operasi pasar. Dengan demikian, harapannya bisa menekan harga.

"Saat ini harga di kisaran Rp17 ribu-Rp18 ribu, kami yakin dengan operasi pasar Bulog gula akan mendekati Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp12.500 per kilogram," tuturnya.

Melalui operasi pasar tersebut, kata dia, Bulog juga memastikan keterjangkauan di seluruh wilayah Indonesia.

Bulog, lanjut dia, juga melakukan stabilisasi harga di tingkat produsen dengan menyerap gabah di tingkat petani serta stabilisasi harga di tingkat konsumen dengan operasi pasar.

"Kami imbau masyarakat tidak panik, sehingga bijaklah dalam membeli komoditi pangan yang ada," ujarnya.