ANALIS MARKET (30/4/2020) : Pasar Obligasi Berpotensi Menguat
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi diperdagangan kemarin (29/4), kembali mengalami penguatan karena adanya lelang tambahan yang diadakan oleh Pemerintah hari ini (30/4).
Tentu hal ini menambah kesempatan kepada pelaku pasar dan investor terbatas untuk mengikuti lelang tersebut.
Memang lelang tersebut menghasilkan total penawaran yang tidak begitu besar hanya Rp 13.9T, namun total yang dimenangkan cukup ketat dengan total penawaran yang masuk yaitu Rp 11.3T.
Hal ini yang membuat harga obligasi kembali mengalami penguatan yang pada akhirnya terefleksi dengan menguatnya Rupiah kemarin (29/4).
Memang Bank Indonesia sedikit banyak tentu mengambil peran, sesuai dengan nota kesepahaman yang telah ditandatangani sebelumnya dimana Bank Indonesia menyatakan dapat membeli Surat Berharga Negara maksimal 25 persen dari total penawaran.
Hal ini yang juga disampaikan oleh Pak Perry Warjiyo kemarin yang mengatakan bahwa Bank Indonesia sebagai non kompetitif bid. Bank Indonesia bid tapi tidak dihitung dalam perhitungan harga. Bid tetap dari pasar.
“Kami melihat, sebetulnya hal ini merupakan bagian dari stimulus tidak langsung yang diberikan oleh Bank Indonesia hanya saja dengan cara yang berbeda. Hampir mirip dengan BLBI dulu, namun dengan konsep yang berbeda,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Kamis (30/4/2020).
Lebih lanjut analis Pilarmas menilai, diperdagangan Kamis (30/4) pagi ini, pasar obligasi diperkirakan akan dibuka bervariatif. Secara teknikal analisa, pasar obligasi diperkirakan akan melemah, namun sentiment mungkin akan berkata lain untuk membawa harga obligasi kepada penguatan karena banyak hal terjadi pada pagi hari ini.
Adapun cerita di hari ini akan kita awali dari;
1.YOU CAN FALL, BUT…
Ditengah situasi dan kondisi saat ini, semuanya bercampur menjadi satu. Namun yang menarik adalah, bahwa berita yang terlihat buruk dapat terlihat menjadi lebih baik, dan kami cukup mengapresiasi dan menjadi surprise tersendiri tatkala moment tersebut terjadi hampir di waktu yang bersamaan. Bagaimana tidak? Mari kita telaah pada pembahasan di pagi hari ini. Fase ekspansi ekonomi Amerika setelah hampir 11 tahun mengalami kenaikkan, namun hari ini kita tahu bahwa pertumbuhan ekonomi Amerika mengalami penurunan hingga -4.8% pada kuartal pertama, dan ini merupakan penurunan terbesar sejak tahun 2008 silam, karena wabah virus corona memaksa bisnis dan ekonomi terhenti. Penurunan kuartal saat ini mungkin lebih buruk dari yang kami perkirakan sebelumnya yang hanya berkisar diantara -3.5%, hal ini pula yang membuat sejumlah analis mengatakan bahwa ekonomi diperkirakan akan mengalami penurunan dengan jumlah rekor yang sama seperti tahun 1940an. Penurunan ekonomi di kuartal pertama itu sendiri terlihat dipimpin oleh penurunan belanja konsumen terdalam sejak tahun 1980 dan merupakan penurunan tercepat dalam investasi bisnis dalam hampir 11 tahun terakhir. Data mengenai pertumbuhan ekonomi tersebut memberikan indikasi bahwa fase ekspansi yang terjadi sejak pertengahan 2009 telah berakhir yang dimana fase ekspansi tersebut telah memberikan kenaikkan GDP sebanyak $7 triliun dan level pengangguran telah mengalami penurunan dalam kurun 50 tahun terakhir ke angka 3.5%. Pada kuartal kedua nanti, konsumsi diperkirakan akan mengalami penurunan kembali karena masih adanya penutupan restaurant dan beberapa toko yang sebelumnya masih tengah terjadi hingga saat ini. Dan ini merupakan sesuatu yang kian nyata karena ini merupakan satu langkah awal memasuki fase resesi. Namun demikian, berita buruk ini menjadi tidak terlihat buruk, karena 2 hal, yaitu;
2.YOU CAN FLY TODAY!
Pertama adalah pertemuan FOMC meeting yang telah terjadi pada dini hari tadi yang mengatakan bahwa Powell akan mendesak anggota parlemen untuk memberikan lebih banyak stimulus fiscal untuk melindungi perekonomian Amerika dari virus corona, karena Powell melihat bahwa pemulihan akan berjalan sangat lambat bahkan setelah wabah virus corona berlalu. Aktivitas ekonomi akan mengalami penurunan pada tingkat yang belum terjadi sebelumnya pada kuartal kedua nanti, karena penurunan itulah maka ekonomi membutuhkan dukungan yang lebih banyak dari kita semua apabila menginginkan fase pemulihan lebih cepat dan lebih kuat. FOMC meeting telah mempertahankan tingkat suku bunganya dan telah membuat pernyataan bahwa mereka akan menggunakan semua tools yang tersedia dan akan bertindak sesuai kebutuhan untuk mendukung perekonomian, karena ekonomi telah menyusut jauh lebih cepat sejak 2008 dan itu terlhat pada pertumbuhan ekonomi kuartal pertama yang mengalami kontraksi. Powell juga mengatakan bahwa penurunan ekonomi akan menjadi sangat tidak pasti apalagi dengan waktu yang tak dapat ditentukan karena hal tersebut tergantung bagaimana dan seberapa cepat virus tersebut dapat dikendalikan. Hal ini memberikan prospek yang lebih kecil terhadap pemulihan yang lebih cepat dan berbentuk kurva v yang sebelumnya diinginkan oleh semua pihak. Dewan Gubernur Bank Sentral juga telah mengumumkan 9 program pinjaman, dan berjanji untuk menyediakan dana bagi bank, perusahaan, dan kota-kota dalam penggunaan dana darurat tersebut karena hal tersebut belum pernah terjadi sebelumnya. Sejauh ini hanya empat dari fasilitas tersebut yang beroperasi. Powell sekali lagi mengingatkan bahwa saat ini kebijakan fiscal akan sangat membantu dan ini bukan waktunya untuk memikirkan mengenai kekhawatiran tentang deficit yang justru akan menghambat respon kita semua terkait dengan masalah ekonomi yang saat ini kita tengah hadapi. Powell berfikir bahwa saat ini semua orang menderita, namun yang paling tidak mampu untuk menanggungnya adalah mereka yang kehilangan pekerjaan akibat dampak virus corona. Powell juga mengatakan bahwa The Fed akan lebih bersabar dan tidak akan mengubah tingkat suku bunga dalam waktu yang dekat, karena saat ini ekonomi akan melewati banyak peristiwa dan tingkat suku bunga akan berada di jalurnya untuk membantu tercapainya lapangan kerja maksimum dan stabilitas harga. Kami melihat bahwa kenaikkan tingkat suku bunga The Fed mungkin akan terjadi 2 hingga 3 tahun mendatang, tergantung seberapa cepat ekonomi bisa pulih kembali akibat virus corona tersebut. Kami melihat bahwa apa yang disampaikan oleh Powell merupakan sesuatu yang menenangkan dan menyejukkan hati, yang membuat pasar menjadi jatuh hati. Ditambah lagi dengan adanya berita mengenai bahwa terapi yang dilakukan oleh Gilead Sciences telah memberikan kemajuan yang sangat baik. Kemarin Gilead mengeluarkan data dan berita yang mengatakan bahwa hasil uji coba NIAID telah menunjukkan bahwa obat remdesivir telah membantu pasien untuk pulih lebih cepat daripada perawatan standarnya, dan ini menunjukkan bahwa remdesivir telah menjadi pengobatan efektif pertama untuk penyakit virus corona. Hal tersebut tentu saja disambut baik oleh Anthony Fauci karena pada akhirnya ada sesuatu yang dapat membantu mengobati virus tersebut. Fauci mengatakan bahwa hasilnya sangat signifikan!. FDA Amerika juga tengah bergerak cepat untuk untuk membuat obat tersebut dan yang paling penting adalah FDA telah berkoordinasi dengan Gilead Sciences untuk membuat remdisivir tersedia secepat mungkin, sesuai kebutuhan yang ada. Secara keseluruhan bahwa penelitian ini dapat memberikan sinyal perubahan besar khususnya dalam psikologi pasar bahwa virus tersebut pada akhirnya dapat dikendalikan sehingga memberikan harapan bahwa ekonomi dapat bertahan. Kami sangat senang mendengar hal ini, karena tentu saja hal ini memberikan harapan bahwa ini semua akan segera berlalu. Namun ada pertanyaan yang menggelitik kami, tatkala Gilead mengumumkan bahwa obat itu bernama remdesivir. Jauh sebelum hari ini, jenis obat tersebut diprediksi dapat membantu para penderia wabah virus corona. Namun waktu itu selalu disangkal, bahwa obat tersebut tidak efektif untuk menyembuhkan. Namun saat ini, ketika ada berita buruk mengenai tingkat pertumbuhan ekonomi, seakan akan itu semua tidak ada artinya lagi, karena mereka semua yang berkepentingan telah memberikan apa yang ingin market dengar dan harapkan, yaitu sebuah obat. Apakah pengumuman mengenai obat tersebut terlalu kebetulan dengan waktu pengumuman pertumbuhan Amerika yang mengalami penurunan, ataukah semua ini sudah direncanakan? Hanya kalian yang mampu menjawabanya.
“Kami merekomendasikan beli hari ini apabila pasar mengalami kenaikkan lebih dari 50 bps,” sebut analis Pilarmas.

