ANALIS MARKET (03/4/2020) : IHSG Memiliki Peluang Bergerak Menguat

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Kamis 02/04/2020, IHSG ditutup menguat 65 poin atau 1.47% menjadi 4.531. Sektor industri dasar, industri konsumsi, aneka industri, pertambangan, infrastruktur, perkebunan, perdagangan bergerak positif dan menjadi kontributor terbesar pada kenaikan IHSG kemarin. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar 384 miliar rupiah.

Adapun cerita hari ini akan kita mulai dari;

1.ANTARA US, ARAB SAUDI, DAN RUSIA

Pada akhirnya, harga minyak mengalami kenaikkan setelah sebelumnya President Trump mengatakan bahwa dirinya telah menjadi perantara dalam pembicaraan mengenai kesepakatan pengurangan produksi antara Arab Saudi dan Rusia. Tentu hal ini merupakan sesuatu yang sungguh luar biasa, tatkala memasuki bulan April ini, semua Negara sudah tidak memiliki ikatan untuk mentaati peraturan dalam hal produksi minyak. Trump mengatakan bahwa dirinya berharap bahwa Arab Saudi dan Rusia akan melakukan pemangkasan tingkat suku bunga sebanyak 15 juta barel. Ada rasa optimis disana, ada rasa keyakinan disana untuk menjaga harga minyak secara bersama sama. Benar atau tidaknya, biar waktu yang akan menjawabnya. Arab Saudi mengatakan bahwa pihaknya telah mengadakan pertemuan dengan para aliansi OPEC+ yang mencakup Rusia untuk membahas lebih lanjut mengenai perjanjian minyak yang adil, yang dimana pihaknya akan memangkas produksi jika Negara lain pun melakukannya. Meskipun ada optimis disana, namun ada keraguan yang mengiringinya tentang seberapa dekat kemungkinan itu akan terjadi? Dari pihak Rusia, juru bicara mengatakan bahwa pengurangan produksi, itu tidak akan pernah terjadi dan tidak ada pembahasan mengenai apapun mengenai pemangkasan produksi dengan Arab Saudi. Dari pihak Amerika pun mengatakan bahwa ada kebingungan mengenai pembicaraan internal yang lebih mendalam terkait dengan pernyataan Trump yang disampaikan kemarin. Padahal jika apa yang dikatakan Trump itu benar adanya mengenai pemangkasan sebanyak 10 juta barel per hari, tentu hal itu sama dengan membatasi produksi sebanyak 45% dari produksi mereka sebelumnya, dan itu akan sama dengan kisaran 10% dari permintaan dunia sebelum dampak dari adanya wabah virus corona. Kami melihat, jangankan 15 juta barel perhari, 10 juta saja sudah dapat menyeimbangkan kembali situasi dan kondisi pasar yang telah kelebihan supply beberapa waktu yang lalu. Tentu hal ini membantu harga minyak untuk dapat lebih stabil, pertanyaannya apakah itu terlalu Indah untuk menjadi kenyataan? Karena kalau itu benar adanya, tentu hal ini merupakan sesuatu yang baik, berita bagus untuk sector energy. Hal inilah yang akan mendorong menghijaunya market hari ini, ditengah tengah gersangnya pasar akibat wabah virus corona, ini akan menjadi oasis penyejuk pasar hari ini. Seperti biasa, begitulah yang biasanya terjadi di hari Jumat.

2.STIMULUS US, SIAP MELUNCUR

Beberapa jam sebelum peluncuran stimulus dari The Fed yang akan memberikan dana sebesar $350 miliar pinjaman untuk usaha kecil yang berjuang ditengah wabah virus corona, tidak ada satupun bank yang siap untuk menyalurkan dana tersebut. Bank bank tersebut menanti tentang bagaimana aturan main yang akan diterapkan dan bagaimana cara mengelola program stimulus tersebut dengan tepat. Dan ketika aturan mainnya belum diterapkan, ini akan menjadi salah satu kisah yang carut marut apabila tidak dibereskan. Program ini merupakan salah satu komponen yang sangat penting dari stimulus sebesar $2 triliun yang telah ditandatangani sebelumnya, dan Pemerintah meminta bantuan bank untuk menyalurkan stimulus tersebut. Dan bila dana tersebut habis, anda tidak perlu khawatir, karena Steven Mnuchin mengatakan dirinya akan meminta lebih banyak. Wow, kerennnn. Mnuchin memastikan bahwa besok stimulus tersebut akan berjalan. Namun sayangnya ditengah waktu yang mendesak, tidak semua bank bisa menerapkan hal tersebut, sekalipun bank terbesar di Amerika, JP Morgan. Ditengah situasi dan kondisi yang dimana kalau kita perhatikan saat ini, data ekonomi yang keluar dari Amerika semalam, menunjukkan hasil yang kurang baik. Dalam kurun waktu 3 minggu, initial jobless claims melonjak hampir 50% dari sebelumnya, yang tentunya diikuti dengan continuing claims yang ikutan melonjak. Pennysylvania, Nevada, dan Michigan terlihat sebagai satu dari sebagian besar dari Negara bagian yang terkena dampaknya. Wabah virus corona terus menunjukkan existensinya terhadap perekonomian dunia. Oleh sebab itu kami melihat bahwa stimulus dari Pemerintahan US memang harus segera diberikan, namun tetap harus ada procedure yang jelas dan terukur agar semuanya dapat berjalan dengan baik, jangan sampai terjadi fraud yang tidak diiinginkan. Tekanan masih sangat terasa, tatkala pada akhirnya wabah virus corona tembus 1 juta orang.

3.ALL IS WELL

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly menyerahkan Perppu 1/2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan ke DPR RI. Dimana Perppu 1/2020 akan menjadi landasan hukum bagi pemerintah untuk mengambil sejumlah kebijakan luar biasa dalam rangka merespons dampak wabah Covid-19 di Indonesia. Perppu ini juga melaksanakan langkah-langkah penyelamatan kesehatan dan keselamatan masyarakat, membantu masyarakat yang terdampak, dan membantu dunia usaha serta sektor ekonomi, serta diharapkan tetap menjaga stabilitas sektor keuangan. Dan selanjutnya, Perppu tersebut segera dibahas oleh DPR. Dan pada akhirnya, pihak DPR RI akan menerima berbagai penilaian serta masukan dari seluruh fraksi terkait dengan isi dari Perppu tersebut sebelum disetujui menjadi UU. Dari sisi Bank Indonesia sendiri, Perry Warjiyo mengatakan bahwa Bank Indonesia melihat saat ini Rupiah telah berada pada level yang sesuai dengan dollar, dan Bank Indonesia akan terus menjaga stabilitas Rupiah. Tidak hanya itu saja, Bank Indonesia juga melihat bahwa Rupiah akan berada dikisaran 15.000 per dollar pada akhir tahun ini. Untuk proyeksi ekonomi, pertumbuhan ekonomi akan tumbuh setidaknya 2.3% pada tahun 2020 ditengah prospeknya pertumbuhan domestic yang baik. Gubernur Bank Indonesia mengatakan bahwa Bank Indonesia akan membeli obligasi Pemerintah sebagai pilihan terakhir, itu artinya recovery bond mungkin akan mengalami penundaan untuk diluncurkan. Sejauh ini Bank Indonesia sudah membuat keputusan darurat yang telah ditanda tangani sebelumnya untuk berpartisipasi dalam lelang obligasi Negara. Tentu hal ini yang kita lihat bahwa total penawaran lelang obligasi yang masuk ternyata di topang oleh kehadiran Bank Indonesia pekan lalu.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat dan ditradingkan pada level 4.445 – 5.026,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Jumat (03/4/2020).