ANALIS MARKET (29/4/2020) : Pasar Obligasi Diproyeksi Bergerak Melemah

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada akhirnya penonton dikecewakan.

Padahal total penawaran yang masuk sudah sesuai dengan ekspektasi kami, namun apa daya ternyata tingginya yield yang diminta membuat pemerintah mengurungkan niat untuk menyerap banyak.

Apabila tadinya yang dimenangkan berkisar IDR 30 T – 40 T, tentu pasar obligasi akan mengalami penguatan yang diikuti dengan menguatnya Rupiah sebagai refleksi. Namun tak dinyana yang dimenangkan hanya IDR 16.6 T.

Memang kecewa, namun karena pemerintah sudah memiliki bekal dari penerbitan global bond sebelumnya atau yang lebih dikenal sebagai pandemic bond, maka pemerintah tidak akan tergesa gesa kembali untuk mendapatkan dana dari lelang, meskipun dibutuhkan dana lebih untuk menjaga perekonomian dalam pemberian stimulus.

“Dari hasil lelang tersebut, dapat kita lihat juga bahwa pelaku pasar dan investor masih memilih obligasi jangka pendek untuk mengurangi volatilitas, namun demikian, terlihat bahwa porsi jangka panjang juga masih diminati. Setelah lelang sebelumnya, kami melihat bahwa pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah. Kali ini imbal hasil obligasi 10y berpotensi untuk kembali menguji batas resistensi atas dan akan bermain di rentang 8.10 – 8.20. Mungkin apabila kembali menyentuh imbal hasil 8.15 ke atas, investor sudah bisa melakukan akumulasi beli,” beber analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Rabu (29/4/2020).

Adapun cerita di hari ini akan kita awali dari;

1.PEMULIHAN EKONOMI

Ekonomi Amerika diperkirakan akan membutuhkan 1 hingga 2 tahun untuk mulai pulih kembali dengan kekuatan penuh, setelah sebelumnya dilakukan pemberian stimulus yang diberikan oleh The Fed dan juga Kongres yang dalam jumlah besar untuk menahan runtuhnya ekonomi akibat wabah virus corona. Sejauh ini The Fed sudah menggelontorkan $6.45T, dan diperkirakan akan mengalami kenaikkan hingga $9.8 triliun. Kongres sejauh ini juga telah memberikan komitmen untuk menggelontorkan stimulus senilai $2.5T, dan berpotensi untuk memberikan tambahan senilai $2T. Tidak hanya itu saja, secara prediksi, tingkat pengangguran akan mengalami kenaikkan hingga 19%, dan akan mencapai tingkat tersebut pada bulan August mendatang. Namun kemudian akan mengalami penurunan menjadi 11% pada bulan December dan 7% pada akhir tahun 2021. Beberapa analisa juga mengatakan bahwa GDP akan mengalami penurunan hingga 24% pada kuartal ini, dan akan mengalami kenaikkan sebesar 4.7% pada kuartal ketiga mendatang, dan akan mengalami kenaikkan kembali pada kuartal ke empat. Secara YoY GDP diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 5%. Moody’s Analytics mengatakan bahwa vaksin saat ini merupakan saat yang penting bagi perekonomian untuk mendapatkan daya tarik, dan apabila sampai dengan saat itu belum ada vaksin yang dapat menyembuhkan virus tersebut, maka pemulihan akan menjadi sesuatu yang sangat sulit, yang dimana ditandai dengan melambatnya pertumbuhan dan naiknya tingkat pengangguran.

2.APA YANG DINANTI?

Hari ini mulai pukul 18.00 WIB nanti, data ekonomi Amerika akan muncul dari MBA Mortgage Applications, yang diikuti dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Amerika secara kuartal yang diperkirakan mengalami penurunan. Dari Eropa, mulai pukul 16.00 WIB akan muncul data ekonomi Eropa yaitu Economic Confidence yang diperkirakan akan mengalami penurunan yang diikuti dengan Industrial Confidence dan Customer Confidence. Kedua data tersebut juga diperkirakan akan mengalami penurunan. Dan dilanjutkan keesokan harinya dengan adanya pertemuan Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Amerika. Sejauh ini pasar akan menanti data pertumbuhan ekonomi hari ini, yang akan diikuti dengan penantian akan arah kebijakan dari The Fed. Meskipun secara tingkat suku bunga kami melihat hal tersebut tetap, namun pandangan Bank Sentral ke depannya dengan apa yang akan dilakukan tentu akan menjadi perhatian utama. Dow Future turun sedikit menjelang pertemuan tersebut. Kami juga tentu berharap bahwa The Fed masih terus memiliki amunisi yang tidak terbatas untuk menjaga kejatuhan ekonomi Amerika, tatkala sebelum pertemuan Bank Sentral Amerika, data perekonomian akan rilis terlebih dahulu. Meskipun data perekonomian akan terlihat kurang bagus, apabila The Fed mampu menyampaikan kabar baik, tentu hal ini akan menjadi penyeimbang sentiment serta pergerakan pasar. Oleh sebab itu kami melihat bahwa pergerakan pasar akan cenderung wait and see hari ini, hingga dengan keluarnya data dan keputusan The Fed pada malam hari nanti pukul 01.00 WIB. Pada tanggal 30 April, di hari yang sama setelah keputusan The Fed dini hari nanti, ada data ekonomi dari Japan yang akan menyampaikan mengenai penjualan ritel dan industrial production pada pagi hari pukul 06.50 WIB serta produksi kendaraan, yang kesemuanya diperkirakan akan mengalami penurunan. Ada kemungkinan pasar di wilayah Asia akan bergerak bervariatif dengan condong untuk menguat tapi sesaat, namun tetap hati hati karena gejolak pasar akan sensitive terhadap sentiment yang hadir.

“Kami merekomendasikan jual hari ini, dan bersiap untuk membeli,” sebut analis Pilarmas.