ANALIS MARKET (20/4/2020) : Pasar Obligasi Berpotensi Menguat Terbatas
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, tidak mau kalah, pasar obligasi ikut ikutan mengalami kenaikkan sama seperti saham, setelah mendengar kabar bahwa vaksin sudah ditemukan.
Meskipun sebetulnya di atas kertas, Gilead Sciences belum memberikan pernyataan apapun, tapi ternyata inilah yang ingin di dengar oleh pasar, bahwa vaksin akan ditemukan, meskipun kami melihat dari beberapa pernyataan farmasi mengatakan bahwa vaksin tersebut dibutuhkan waktu yang cukup lama, dan mungkin baru tersedia 2021.
Namun, tentu kami berharap bahwa vaksin tersebut segera di temukan agar dapat mendorong pemulihan ekonomi di seluruh dunia.
Namun sebetulnya meskipun masih ada kenaikkan harga obligasi, secara keyakinan, pasar masih belum cukup kuat untuk dapat terus mengalami kenaikkan, bahasa galaunya masih rapuh.
Kalau memang sentiment vaksin tersebut memberikan dorongan bagi pasar, seharusnya capital inflow sudah mengalir, namun hal tersebut tidak terjadi.
Kalau memang sentiment vaksin tersebut benar, seharusnya yield curve kita juga sedikit demi sedikit mulai kembali membentuk curve yang normal, namun pada kenyataannya, yield curve kita semakin hari semakin berbentuk flat. Ini artinya kecemasan dan kehawatiran pasar terkait dengan prospek ekonomi masih belum terhindarkan.
“Inilah yang kami maksudkan dengan tingkat keyakinan,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Senin (20/4/2020).
Lebih lanjut analis Pilarmas menilai, diperdagangan Senin (20/4) pagi ini, pasar obligasi diperkirakan akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas.
Keterbatasan ini datang dari masih ragu ragunya para pelaku pasar dan investor untuk mulai masuk ke dalam pasar obligasi ditengah situasi dan kondisi seperti ini.
Fokus utamanya adalah mencermati setiap sentiment yang ada termasuk implikasi yang mungkin terjadi kepada pasar obligasi.
Adapun cerita awal pekan ini kita akan awali dari;
1.TIDAK ASIK TANPA BENSIN KAN, TRUMP ?
Presiden Trump kembali mengangkat wacana bahwa Chinalah yang dengan sengaja menyebabkan wabah virus corona dan membuat lebih dari 38.000 manusia di Amerika menjadi terinfeksi, dan harus ada konsekuensi apabila china mengetahui hal tersebut dan harus bertanggungjawab sepenuhnya. Trump mengatakan, Mari kita lihat hasil investigasi mereka, namun dari sisi kami, Amerika, juga telah melakukan penyelidikan. Namun jika itu merupakan sebuah kesalahan, dan apabila mereka secara sadar mau bertanggungjawab, namun tetap harus ada konsekuensinya. Sejauh ini Partai Republik terus berusaha untuk menyalahkan China atas wabah yang tengah terjadi yang muncul di provinsi Hubei pada akhir 2019 lalu. Beberapa anggota parlemen mengatakan bahwa virus tersebut sengaja di lepaskan dari laboratorium selama percobaan di China, dan yang luar biasa anehnya, mereka telah merencanakan untuk membuat Rancangan Undang Undang yang memungkinkan orang Amerika dapat menuntut China atas kerusakan yang dihasilkan virus tersebut. Trump menyampaikan bahwa sejauh ini hubungan dengan China masih dalam keadaan baik. Namun apabila ada pertanyaan mengenai, apakah Trump marah dengan China? Mungkin saya akan mengatakan sekali ya, namun itu tergantung apakah itu kesalahan yang disengaja atau tidak. Ada perbedaan mendasar diantara keduanya. Sebelumnya Trump sering kali memuji China dan Presiden Xi Jinping pada bulan January dan February lalu atas apa yang mereka lakukan untuk menangani wabah, dan hal tersebut secara tidak langsung mempersulit Partai Republik untuk memberikan cap terhadap China sebagai dalang penyebab wabah tersebut. Namun seiring dengan waktu berjalan, tampaknya Trump tengah berusaha untuk mencari kambing hitam atas kejadian wabah tersebut. Tidak hanya itu saja, Trump juga menghentikan pendanaan untuk IMF akibat hal tersebut yang membuat dirinya dikritik dalam dunia internasional dan oleh Partai Demokrat. Kami melihat ditengah situasi dan kondisi seperti ini tidaklah bijak untuk saling menyalahkan satu sama lain, apalagi ketika wabah belum bisa dikendalikan. Seharusnya mungkin kita harus lebih terfokus kepada pengendalian wabah dan para korban, sebelum pada akhirnya mencari tahu bagaimana ini semua berasal, meskipun sekalipun di cari tahu hal itu tidak akan pernah ketemu.
2.STIMULUS LAGI!
Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan pada hari Minggu kemarin bahwa White House dan Kongres sedikit lagi akan mencapai kesepakatan mengenai pendanaan tambahan untuk Program Perlindungan Paycheck untuk bisnis kecil. Program pinjaman dalam rangka penyelamatan ini akan bernilai sebesar $349 miliar. Program ini kembali di berikan setelah sebelumnya baru saja 2 minggu yang lalu Bank juga memberikan pinjaman kepada bisnis skala kecil yang terkena akibat virus corona. Kesepakatan yang baru akan menambah $300 miliar dalam bentuk pendanaan kepada usah akecil dan $50 miliar untuk pemberian pinjaman dalam bentuk bencana. Perjanjian tersebut juga akan terdapat $75 miliar untuk rumah sakit dan $25 miliar untuk program pengujian Federal untuk mencegah perkembangan virus corona. Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan bahwa mereka sudah sangat dekat dengan kesepakatan untuk memberikan bantuan kepada usaha kecil, dan Pemimpin Minoritas Senat, Chuck Schumer juga mengatakan bahwa mereka dapat mencapai kesepakatan pada hari Minggu malam atau Senin pagi. Sejauh ini Pemerintah mengatakan lebih dari 1.6 juta pinjaman telah disetujui untuk membantu perusahaan agar dapat menjaga para karyawannya untuk tetap di gaji dan lebih dari 22 juta orang masyarakat Amerika telah mengajukan claim penggangguran dalam kurun 4 minggu terakhir.
3.LAGI LAGI PEMANGKASAN TINGKAT SUKU BUNGA
Bank Sentral Filipina memangkas tingkat suku bunga acuannya secara mendadak. Hal ini dilakukan sebagai salah satu usaha untuk menjaga perekonomian agar tetap bertahan melewati wabah virus corona. Bank Sentral Filipina menurunkan 50 bps menjadi 2.75%. Bank Sentral juga telah memangkas tingkat suku bunga pinjaman dan deposito sebanyak 50 bps. Hal tersebut merupakan yang terendah sejak 2016 silam. Bank Sentral Philipina terus mempercepat stimulusnya dalam beberapa pekan terakhir karenanya Pemerintah akan menyiapkan dukungan fiscal lebih lanjut. Potongan sebanyak 50 bps ini sebetulnya di luar dugaan kami, karena tadinya kami berharap hanya sebesar 25 bps. Namun ternyata wabah yang berkembang lebih cepat diluar perkiraan dan memberikan kerusakan yang lebih parah. Langkah kejutan ini juga dilakukan oleh Afrika Selatan yang dimana memangkas tingkat suku bunganya di awal pekan kemarin, sedangkan negara tercinta kita Indonesia tidak menurunkan tingkat suku bunga. Yang mengejutkan pada akhirnya Bank Sentral India juga melakukan hal yang sama yaitu memangkas tingkat suku bunga dan meluncurkan pelonggaran tambahan untuk menjaga tingkat likuiditas dalam system keuangan yang lebih luas di luar system perbankan yang sudah ada. Hal ini membuat likuiditas dapat menopang lembaga keuangan dan perusahaan yang skala kecil dan menengah. Tidak hanya itu saja, tentu langkah yang sudah diambil dapat membuat stabilitas keuangan mendapatkan kesempatan untuk memiliki perspektif yang baik kedepannya. Sejauh ini Pemerintah India tampaknya siap untuk menciptakan lebih banyak ruang fiscal bagi Pemerintah pusat dan Negara bagian lainnya dari kemungkinan meningkatnya deficit. Bank Sentral India juga memberikan tambahan 500 miliar Rupee untuk operasi jangka panjang repo yang ditargetnya untuk lembaga keuangan mikro. Dari 500 miliar rupee tersebut, 250 miliar akan diperuntukkan pertanian, 150 miliar untuk industry kecil, dan 100 miliar untuk sector perumahan.
“Kami merekomendasikan wait and see. Rentang pergerakan akan bermain di kisaran 40 – 70 bps,” sebut analis Pilarmas.

