ANALIS MARKET (13/4/2020) : IHSG Memiliki Peluang Bergerak Bervariatif dan Ditradingkan Pada Level 4.520-4.734
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Kamis 09/04/2020, IHSG ditutup menguat 22 poin atau 0,48% menjadi 4.649. Sektor aneka industri, barang konsumsi, agrikultur, dan properti bergerak positif dan menjadi kontributor terbesar pada kenaikan IHSG kemarin. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar 509 miliar rupiah.
Adapun cerita hari ini akan kita mulai dari;
1.OPEC+ AKHIRNYA SELESAI!
Sejauh ini produsen minyak terbesar di dunia masih terus berusaha untuk mencapai kesepakatan agar pasar energi tetap bertahan dari penurunan harga minyak yang disebabkan oleh wabah virus corona. Pembicaraan tersebut masih terus berlangsung hingga 3 hari lamanya, dan Meksiko tetap tidak bergeming hingga babak akhir pembicaraan. Pengurangan sebanyak 10% dalam produksi minyak di seluruh dunia masih terus di negosiasikan dalam pembicaraan pada hari Sabtu kemarin. Presiden Amerika, Donald Trump masih terus memberikan solusi diplomatik yang dapat menyelamatkan kesepakatan tersebut. Hingga saat ini masih belum jelas apakah Arab Saudi dan anggota koalisi OPEC + lainnya akan menerima hal tersebut atau tidak. Namun sisi baiknya adalah Rusia mengatakan bahwa pihaknya masih menganggap hal tersebut sebagai sebuah kesepakatan. OPEC+ telah membuat komitmen untuk memotong produksi sebanyak 10 juta barel per hari, namun hal tersebut tergantung dengan Meksiko. Dengan Trump yang saat ini terlihat secara pribadi melihat kesepakatan tersebut tidak yakin secara pasti apakah kesepakatan tersebut dapat tercapai atau tidak. Kelangsungan perusahaan produsen minyak, lapangan pekerjaan, dan ekonomi Negara banyak yang bergantung terhadap keseimbangan harga minyak ketika wabah virus corona mengurangi permintaan di seluruh dunia, sehingga supply kian bertambah banyak. Beberapa produsen di Amerika tengah berujung di tengah kebangkrutan, Rusia juga memiliki resiko tidak memiliki tempat untuk menyimpan minyak mentahnya, dan arab Saudi juga membutuhkan harga yang lebih tinggi untuk memenuhi anggaran kerajaan. Harga minyak terus mengalami penurunan, kemarin minggu lalu pada hari Kamis, minyak Texas mengalami penurunan sebanyak 9%, dan berhenti di $23 per barel. Hal tersebut sebagai spekulasi bahwa adanya kesepakatan yang gagal untuk memangkas produksi. Sejauh ini kami melihat permintaan minyak akan mengalami penurunan sebanyak 20% pada kuartal pertama tahun ini, dan kami meyakini bahwa pemotongan yang direncanakan sebelumnya tidak akan mencukupi untuk mencegah bertambahnya supply minyak yang terus meningkat tajam dalam beberapa minggu mendatang. Namun setidaknya kesepakatan tersebut dapat mencegah hal yang terburuk menjadi cukup buruk. Anggota OPEC + pada awalnya bertemu pada hari Kamis melalui video conference, yang diikuti pertemuan pada Menteri di bidang energi dari G20 pada hari Jumatnya. Pembicaraan pada hari Sabtu, Sebagian besar bersifat bilateral diantara Arab Saudi dan Meksiko, beberapa kemajuan terlihat disana, namun sejauh ini belum jelas apakah akan tercapainya kesepakatan atau tidak karena Arab Saudi bersikeras bahwa Meksiko harus mengurangi produksinya seperti Negara lain. Sebelumnya pada hari Jumat, G20 telah menyampaikan akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara produsen minyak dan konsumen, namun sejauh ini belum ada penerapan aturan main yang lebih tegas terhadap langkah langkah yang lebih spesifik terkait dengan pengurangan produksi. Saat ini keras kepala ada di Meksiko yang hanya ingin memangkas produksi sebesar 100.000 barel per hari, kurang dari yang disepakati sebelumnya yaitu 300.000. Namun pada Jumat pagi, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan bahwa dia telah menyelesaikan masalah ini dengan Trump, yang dimana Amerika akan membuat pengurangan tambahan senilai 250.000 barel per hari, dengan mengatasnamakan Meksiko. Untungnya Rusia menyetujui rencana Amerika tersebut, sehingga Presiden Putin mengatakan bahwa kesepakatan OPEC+ sepenuhnya telah disetujui. Masalahnya sekarang Arab Saudi belum menerima proposal tersebut. Akhirnya setelah pembicaraan yang begitu panjang, pada hari Minggu dini hari kemarin, OPEC+ telah sepakat untuk memangkas 9.7 juta barel per hari yang akan dimulai pada tanggal 1 Mei nanti, dan akan diperpanjang hingga akhir Juni. Pemotongan tersebut kemudian akan berkurang menjadi 8 Juta barel per hari dari July hingga akhir 2020, dan kembali berkurang dari 6 juta barel per hari dari January 2021 hingga April 2022. Tentu hal ini merupakan salah satu kesepakatan yang baik bagi semua pihak. OPEC+ juga berharap bahwa Negara Negara yang berada di luar group, termasuk Amerika, Kanada, dan Norwegia, juga akan melakukan pengurangan produksi dalam upaya untuk menjaga harga. Sekretaris Energi Amerika, Dan Brouillette mengatakan bahwa sekitar 2 juta barel dari produksi Amerika akan di berhentikan pada akhir tahun dengan jumlah pengurangan maksimum setinggi 3 juta. Meskipun setidaknya masih jauh dari yang diperhitungkan, namun tentu kami berharap langkah kecil ini lebih berarti ketimbang tidak melakukan apa apa hingga melihat kejatuhan harga minyak yang lebih dalam lagi. Marilah kita berharap bahwa situasi dan kondisi ini cepat berlalu.
2.RENCANA AMERIKA
White House sedang mengembangkan rencana untuk membuat perekonomian Amerika kembali bangkit setelah sebelumnya wabah virus corona menekan pertumbuhan ekonomi Amerika. Perencanaan tersebut masih tahap awal, namun sejauh ini tanda tanda menurunnya virus tersebut sudah mulai terlihat. Presiden Trump dan penasehat ekonominya mengatakan akan terfokus untuk memberikan kembali pekerjaan terhadap masyarakat Amerika. Larry Kudlow mengatakan bahwa pembukaan ekonomi Amerika akan dimulai dalam 4 hingga 8 minggu ke depan. Ditengah situasi dan kondisi seperti ini, tentu saja hal itu merupakan sebuah angin segar bahwa badai akan segera berlalu, dan perekonomian akan pulih kembali. Namun vaksin untuk virus corona tidak akan tersedia hingga tahun depan, hingga saat itu tiba, Pemerintah Amerika akan terus melakukan pengujian dalam skala luas untuk mendapatkan terapi yang efektif untuk mengobati orang yang terinfeksi.
3.PSBB IN ACTION
Sebelumnya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah di terapkan di DKI Jakarta pada akhir pekan lalu, kini daerah penyanggah ibu kota turut mendapatkan persetujuan dari Menteri Kesehatan untuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi. Kebijakan tersebut dalam rangka menekan penyebaran virus corona. Kondisi ini tentu berpotensi bagi para pekerja informal yang kehilangan sumber pendapatan, pekerja formal pun dibayangi PHK karena melemahnya dunia bisnis disaat virus Corona yang makin luas penyebarannya di Indonesia. Diharapkan Pemerintah untuk mengatasi kelesuan ekonomi di masyarakat seperti Program jaring pengaman sosial untuk masyarakat kecil, hingga program Kartu Pra Kerja untuk korban PHK.Tentu kami juga berharap bahwa langkah langkah yang sudah dilakukan oleh Pemerintah dan Bank Indonesia bisa segera di rasakan oleh masyarakat Indonesia.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak bervariatif dan ditradingkan pada level 4.520-4.734,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Senin (13/4/2020).

