ANALIS MARKET (11/3/2020) : Pasar Obligasi Berpotensi Melemah Terbatas
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bagaikan bola basket, pasar obligasi memantul pada perdagangan kemarin (10/3).
Penguatan pasar obligasi kemarin juga ada kemungkinan di pengaruhi oleh sentiment positif yang diberikan oleh lelang obligasi Sukuk yang terjadi kemarin.
Meskipun kami melihat bahwa total penawaran turun drastic, namun kami melihat bahwa minat para pelaku pasar dan investor mulai mengalami penurunan.
Memang benar, tidak menghilangkan kesempatan, namun menurunkan minat untuk sementara waktu ditengah situasi dan kondisi yang kian tidak menentu.
“Saat ini, kami melihat bahwa pasar obligasi masih akan mengalami posisi pelemahan dalam jangka waktu pendek, hal ini disebabkan belum minatnya para pelaku pasar dan investor khususnya asing untuk mulai masuk ke dalam pasar obligasi dalam Negeri,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Rabu (11/3/2020).
Situasi dan kondisi yang belum kondusif, serta wabah virus corona yang kian massif membuat mereka menahan diri untuk masuk ke dalam asset yang beresiko.
"Lho, kan obligasi asset yang cenderung lebih aman, tapi kita masih masuk dalam kategori obligasi emerging market. Sehingga tentu obligasi Pemerintah kita memiliki nilai resiko yang lebih besar ketimbang US Treasury. Hal ini yang membuat nilai CDS kita melonjak tajam dalam beberapa hari terakhir ini," ungkap analis Pilarmas.
Lebih lanjut analis Pilarmas menilai, diperdagangan Rabu (11/3) pagi ini, pasar obligasi akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas, atau bahkan masih mengalami penguatan.
Namun harus diingat, bahwa penguatan tersebut belum kuat. Oleh sebab itu, para pelaku pasar masih harus hati hati dalam membuat keputusan. Apakah sudah cukup murah untuk masuk?
Tentu, para pelaku pasar dan investor sudah boleh bersiap untuk membeli saat ini.
Adapun cerita hari ini akan kita mulai dari;
1.CHINA MENCOBA BERTAHAN
Presiden Xi Jinping terus berupaya untuk memulihkan reputasi China khususnya kepada Perusahaan asing yang memproduksi dan Negara yang mengandalkan pasokan barang dari China. Bagi Xi, hal ini sangat penting untuk dilakukan karena virus corona ini telah menginfeksi lebih dari 80.000 orang dan telah mengakibatkan kematian sebanyak 3.000 orang yang dimana memberikan implikasi terhadap bisnis dan kehidupan masyarakat sehari hari. Sejauh ini beberapa analisis telah menyampaikan bahwa pertumbuhan di kuartal pertama ini akan berada di kisaran 4% atau merupakan yang terendah dalam kurun waktu 3 dekade, hal ini belum kita memasukkan variabel kejatuhan harga minyak kemarin. Pada hari Selasa kemarin, akhirnya Presiden Xi mengunjungi kota Wuhan untuk pertama kalinya yang dimana Presiden Xi juga ingin menunjukkan bahwa China berhasil mengendalikan wabah tersebut. Tugas berikutnya adalah meyakinkan dunia bahwa China bersiap untuk bangkit dan siap untuk menjalankan apa yang sebelumnya telah ditunda. Bagi Xi, moment saat ini merupakan saat yang penting karena akan mempengaruhi vote mengenai kepercayaan pada dirinya yang akan berlangsung pada tanggal 2022 nanti, dimana biasanya Partai Komunis akan mengadakan pertemuan setiap 5 tahun sekali untuk mempromosikan pemimpin baru. Kami melihat ada hal yang lebih penting saat ini tatkala situasi dan kondisi China khususnya di bagian produksi menjadi terhambat ketika terjebak dengan permasalahan virus corona. Dari Amerika, Trump sempat mengatakan bahwa ada keinginan dari Amerika, khususnya tim ekonomi Trump untuk mulai mengalihkan produksi dari China dan mempertimbangkan kembali untuk menggunakan peralatan 5G miliki Huawei. Trump ingin mendorong lebih baik agar rantai pasokan bisa berada di Amerika agar sirkulasi produksi tidak terhambat dan tidak bergantung dengan Negara lain. Dan hal ini terjadi tidak hanya dari Amerika, namun France pun mengatakan hal yang sama. Melalui Menteri Keuangannya, Bruno Le Maire mengatakan saat ini apakah France akan tetap bergantung dengan rantai pasokan dari China yang dimana saat ini level ketergantungan berada di kisaran 90% - 95%. Tentu hal ini memberikan indikasi bahwa ini merupakan sebuah awal, bahwa Negara Negara yang selama ini bergantung kepada Amerika khususnya dalam sisi rantai pasokan, tentu akan mulai belajar untuk mengurangi pasokan tersebut dari China dan mencoba untuk mulai membangun sirkulasinya sendiri. Namun kami melihat apabila dari sisi harga dan kualitas masih lebih unggul China, tentu China masih akan memiliki pasarnya sendiri. Sejauh ini Pejabat China telah berkeliling, terakhir mereka berkunjung ke Eropa dan menjadi tuan rumah webinar dengan Kamar Dagang Eropa di Beijing. Tidak hanya itu saja, Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen juga melakukan confrence call langka terhadap Kamar Dagang Eropa, dan akan melakukan hal yang sama dengan Kamar Dagang Amerika. Langkah langkah seperti ini dianggap sebagai langkah awal yang sangat baik untuk mempercepat proses recovery, dimana hal tersebut juga membutuhkan waktu. Tidak berhenti sampai disitu lho, Presiden Xi juga telah berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Chili. Serta mengikuti acara yang diadakan oleh Pangeran Mahkota Uni Emirat Arab.
2.TRUMP BERAKSI, BUKAN SENSASI
Presiden Trump mengatakan pada hari Senin lalu dia akan melakukan pemotongan pajak gaji, dan akan memberikan bantuan yang besar untuk industri yang terkena vius, bantuan sangat besar ini merupakan sesuatu yang sangat penting dikala Amerika mengalami tekanan, kerugian terburuk lebih dari satu dekade. Melalui press confrence di White House, Trump mengatakan bahwa dirinya berencana untuk mengumumkan langkah langkah dan untuk mendukung perekonomian, namun usai bertemu dengan anggota parlemen. Sejauh ini masih belum jelas apakah rencana yang dibahas nanti akan mampu menahan aksi jual khususnya dari sektor swasta dari sektor maskapai penerbangan dan pelayaran yang dimana mereka membutuhkan banyak bantuan. Mnuchin juga telah berbicara dengan Powell dan mengatakan bahwa semuanya telah berkomitmen untuk membantu perekonomian dengan tools yang ada. Sejauh ini keinginan untuk melakukan pemotongan tampaknya akan disetujui, pasalnya ketua DPR Nancy Pelosi dan Pemimpin Minoritias Senat Chuck Schumer mengatakan bahwa pemotongan pajak tersebut tersebut harus terfokus kepada masyarakat yang memang terkena virus corona. Pelosi dan Schumer juga mengatakan bahwa mereka akan melakukan perluasan mengenai cuti sakit yang akan dibayar, meningkatkan asuransi bagi mereka yang kehilangan pekerjaan akibat krisis virus corona, memperluas kupon makanan dan makan siang disekolah, serta pengujian virus gratis. Pemerintah juga akan berusaha untuk mengganti biaya perawatan virus corona yang tidak ditanggung oleh asuransi. Well, namun ini semua belum dibahas lebih terperinci untuk saat ini. Sehingga tentu saja kita berharap bahwa mereka semakin mantab untuk menyiapkan langkah konkret tersebut.
3.NOT BAD!
Perlambatan pada penjualan retail selama bulan Januari dinilai cukup wajar mengingat daya beli masyarakat pada periode saat ini memang lebih rendah dari pada periode sebelumnya. Penjualan retail turun 0.3% atau berada jauh di atas proyeksi konsensus yang memperkirakan adanya penurunan sebesar 3%. Kami melihat saat ini stabilitas fundamental dalam negeri masih cukup kuat, adanya stimulus dari kebijakan moneter diharapkan mampu mendongkrak daya beli masyarakat. Dalam rilis data tersebut, Kami melihat adanya penurunan dari penjualan subsektor sandang dan perlambatan dari penjualan suku cadang serta aksesoris. Selain itu, Bank Indonesia juga memperkirakan pelemahan dari penjualan retail pada Februari dan Maret ini. Hal tersebut berdasarkan adanya perlambatan dari segi permintaan pada suku cadang dan aksesoris kembali menjadi kontributor pada perlambatan penjualan.Selain itu tekanan harga pada penjual eceran yang naik cukup signifikan diproyeksikan dapat memicu adanya kenaikan inflasi nanti. Kami melihat hal tersebut akan tercermin ke Indeks Ekspektasi Harga Umum untuk beberapa bulan mendatang. Kali ini peran pemerintah guna menjaga permintaan serta penawaran cukup penting guna menstabilkan harga.
“Kami merekomendasikan wait and see hari ini,” sebut analis Pilarmas.

