ANALIS MARKET (10/2/2020) : IHSG Memiliki Peluang Bergerak Bervariatif dan Ditradingkan Pada Level 5.972 - 6.018
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Jum’at 07/02/2020 lalu, IHSG ditutup menguat 12 poin atau 0,21% menjadi 5.999. Sektor infrastruktur dan perdagangan bergerak positif dan menjadi kontributor terbesar pada kenaikan IHSG kemarin. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar 40.1 miliar rupiah.
Adpaun cerita hari ini akan kita mulai dari;
1.SEBUAH KOMITMEN ANTARA TRUMP DAN XI
Presiden Amerika Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping kembali menegaskan komitmen mereka untuk mengimplementasikan kesepakatan fase 1 yang telah ditandatangani sebagai bagian dari kelanjutan sebuah kesepakatan. Kedua Presiden sejauh ini sepakat untuk melanjutkan komunikasi dan kerjasama yang lebih luas antara kedua belah pihak, hal ini disampaikan pada saat hari Jumat ketika ada conference call terhadap para pemimpin. Trump sendiri sejauh ini masih percaya akan kekuatan dan ketahanan dari China untuk menghadapi wabah virus Corona. China sendiri telah mengumumkan pada hari Kamis lalu bahwa mereka akan memangkas tarif barang barang dari Amerika, dan tentu saja mulai menjalankan kesepakatan perjanjian tahap pertama tersebut. Sejauh ini, kami sendiri masih belum yakin ditengah situasi dan kondisi China saat ini, China masih ingin menjalankan kesepakatan pembelian product pertanian tersebut dari Amerika. Karena apabila dipaksakan, nanti yang akan terkena dampaknya sendiri tentu saja perekonomian China. Kami mendapat kabar bahwa China berharap Amerika akan menyetujui sejumlah fleksibilitas yang terdapat dalam perjanjian tersebut ditengah tengah situasi dan kondisi yang terjadi saat ini, namun masih belum jelas apakah China sudah meminta hal tersebut kepada Amerika atau belum secara resmi. Xi menyampaikan bahwa kesepakatan fase satu memang sangat bermanfaat bagi Amerika, China, dan tentu saja kemakmuran dunia. China berharap Amerika dapat bekerja sama dengan China untuk menjalankan kesepakatan dan mempromosikan hubungan bilateral untuk terus berkembang di jalur yang benar tahun ini. Xi berharap bahwa Amerika tetap tenang dalam mengevaluasi epidemi, dengan tetap merespon secara wajar. Kedua belah pihak, baik China maupun Amerika harus tetap berhubungan dan terus bekerjasama untuk mengatasi penyakit ini. Amerika sejauh ini terus mendukung China dengan mengirimkan beberapa keperluan yang dibutuhkan oleh China. Tentu kami sangat mengapresiasi hal ini, karena hal ini menunjukkan bahwa hubungan keduanya tidak hanya mengenai perekonomian, tetapi juga tentang kemanusiaan. China sejauh ini juga terus mengambil langkah langkah yang komprehensif dan tepat untuk mencegah dan mengendalikan epidemi yang terjadi. Xi menyampaikan bahwa China percaya diri bahwa China mampu menang melawan virus tersebut dan tentu saja trend jangka panjang pembangunan ekonomi China terus stabil dan tidak ada yang berubah. Dari update terakhir, melalui panggilan telepon, Pemimpin China Xi Jinping meyakinkan Trump bahwa China akan memenuhi pemeblian yang telah diuraikan dalam kesepakatan perdagangan, hal ini disampaikan oleh Larry Kudlow kemarin. Xi menyampaikan mungkin akan sedikit terlambat dari tanggal yang telah ditetapkan, tetapi itu akan tetap dilakukan tahun ini dan tahun depan. Sejauh ini China masih belum memberikan permintaan untuk mendapatkan keringanan dalam pembelian product pertanian dari Amerika.
2.PBOC MULAI BERTINDAK
Bank Sentral China akan segera menyiapkan batch pertama dana pinjaman ulang khusus yang akan diberikan terhadap kegiatan produksi dan bisnis terkait dengan memerangi virus korona. Lembaga keuangan harus menawarkan pinjaman dari dana pinjaman dengan tingkat suku bunga dibawah 100 bps dibawah tingkat suku bunga pinjaman selama 1 tahun yaitu di 3.15%, sehingga tingkat suku bunga pinjaman tersebut akan berada di 2.15%. 9 Bank Nasional besar dan beberapa Bank Lokal di sepuluh provinsi dan kota telah memenuhi syarat untuk melakukan pendanaan khusus. Lembaga Keuangan juga diberikan instruksi untuk mempercepat proses peninjauan applikasi pinjaman dalam kurun waktu 2 hari. Sejauh ini korban kematian global dari wabah virus korona tersebut telah mencapai 904, dan hampir semuanya terjadi di China. China juga akan menghabiskan setidaknya $10 miliar untuk mengendalikan wabah tersebut. Tim WHO pada hari Minggu kemarin juga sudah berangkat ke China untuk membantu China dalam memerangi virus tersebut. Tim yang dipimpin oleh Bruce Aylward akan meninjau prosedur pelayanan system untuk keadaan darurat penyakit menular. WHO juga akan mengadakan forum global pada hari Selasa dan Rabu di Jenewa untuk mempercepat penelitian terhadap wabah virus korona tersebut. Sampai dengan jam 03.52 pagi dini hari tadi, kematian akibat virus korona menjadi 813 dengan kasus yang dikonfirmasi sebanyak 37.198.
3.THE FED BERSUARA
Pada akhirnya The Fed mengatakan bahwa wabah virus korona telah memberikan resiko baru terhadap prospek ekonomi Amerika dan memperingatkan gangguan di pasar global. Karena ukuran perekonomian China, maka hal ini dapat memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap Amerika dan pasar global melalui penguatan dollar Amerika, dan penurunan harga perdagangan dan komoditas. Hal ini disampaikan oleh The Fed pada laporan semi tahunan di Kongres yang di helat pada hari Jumat kemarin. Sejauh ini beberapa ekonom juga telah menandai proyeksi pertumbuhan Amerika yang berpotensi melambat di kuartal pertama karena ekonomi China juga diperkirakan akan melambat karena wabah korona virus tersebut. Powell akan membahas ekonomi dan kebijakan moneter di hadapan Komite Jasa Keuangan pada tanggal 11 February nanti dan akan dilanjutkan di Senat Panel Perbankan. Laporan kebijakan Moneter yang telah dirilis pada hari Jumat bertujuan untuk memberikan informasi kepada kongres tentang pandangan The Fed dan resiko bagi Amerika dan pertumbuhan global. Dalam laporan tersebut, The Fed bercerita lebih luas mengenai stabilitas keuangan dan bidang apa saja yang akan mengalami “stress” di beberapa bidang. The Fed menyampaikan bahwa suku bunga rendah telah menaikkan penilaian asset, dan juga memberikan resiko pada utang Perusahaan. Bank Sentral Amerika mempertahankan suku bunga acuan mereka yang tidak berubah pada pertemuan mereka bulan lalu setelah sebelumnya melakukan pemangkasan sebanyak 3x pada tahun 2019. Dan sejauh ini sebagian dari pejabat The Fed menginginkan tingkat suku bunga untuk tetap ditahan setidaknya hingga akhir 2020, tugas utamanya adalah menjaga tingkat suku bunga pada saat pemilihan Presiden Amerika. Powell mengatakan bahwa kebijakan moneter telah diposisikan dengan baik untuk mendukung pertumbuhan, pasar tenaga kerja, dan pengembalian inflasi ke target sebelumnya yaitu 2%. Disisi domestic Amerika, Data Tenaga Kerja yang telah dirilis sebelumnya pada hari Jumat telah menunjukkan pasar pekerjaan Amerika masih akan bertahan. Payroll sejauh ini meningkat dengan 225.000 pekerja yang lebih kuat dari yang diperkirakan dan pendapatan rata rata perjam naik 3.1% dari tahun sebelumnya.
4.TRIGGER POSITIF DARI CADEV
Bank Indonesia mengumumkan devisa yang meningkat 1.9% dari US$ 129.2 miliar menjadi US$ 131.7 miliar. Kami melihat hal tersebut cukup positif bagi stabilitas moneter, penguatan rupiah yang terjadi sejak awal pekan juga memperkuat optimisme para pelaku pasar yang direspon positif oleh IHSG selama 1 pekan. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,8 bulan impor atau 7,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Angka tersebut juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Kami melihat naiknya cadev pada Januari 2020, terutama didorong oleh penerbitan surat utang global pemerintah, penerimaan devisa migas, dan penerimaan valuta asing lainnya. Ke depannya cadangan devisa diharapkan dapat mendukung stabilitas moneter dan prospek ekonomi Indonesia, sehingga dapat menarik perhatian investor asing untuk masuk ke pasar Indonesia.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak bervariatif dan ditradingkan pada level 5.972-6.018,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Senin (10/2/2020).

