ANALIS MARKET (02/12/2020) : Pasar Obligasi Berpotensi Menguat Terbatas

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, total penawaran pada lelang obligasi kemarin (01/12) hampir mencapai Rp100 triliun.

Namun ternyata, investor asing tampaknya masih kurang bergairah pada lelang yang diadakan oleh pemerintah tersebut.

Sehingga, kami melihat total penawaran yang masuk lebih kepada sosok yang biasanya suka diandalkan dalam penyerapan utang untuk menutupi deficit APBN Indonesia. Karena apabila ternyata ada investor asing yang masuk, tentunya pasar obligasi kita akan mengalami penguatan ditambah dengan menguatnya Rupiah sebagai refleksi, namun kali ini harga obligasi tidak bergerak jauh dari semula dan Rupiah justru mengalami pelemahan seperti yang sudah kami perkirakan.

Baik pasar saham maupun obligasi, tampaknya asing masih menjaga jarak dengan kita.

Apakah patut kita mencurigai kenapa investor asing menjaga jarak dengan kita?

Sejauh ini, kecurigaan tersebut mungkin saja beralasan, karena meskipun kita di cap sebagai negara yang berpotensi untuk mengalami recovery perekonomian lebih cepat pada tahun depan, namun pada kenyataannya, factor x dari virus corona belumlah hilang.

Oleh sebab itu, kami melihat investor asing masih mengukur sejauh mana mereka bias masuk dan sejauh mana mereka bisa berinvestasi ditengah situasi dan kondisi yang penuh dengan ketidakpastian saat ini.

Tentu, masa depan penuh dengan harapan, namun kebimbangan masih akan menjadi sebuah hambatan untuk membuat keputusan.

Sejauh ini, pasar obligasi kami harap dapat konsisten ditutup tahun ini di bawah 6.20% untuk obligasi 10y, untuk menjaga potensi imbal hasil obligasi 10y untuk turun lebih dalam lagi. Penurunan imbal hasil 10y, tentu akan mendorong cost of fund penerbitan obligasi korporasi menjadi lebih murah, sehingga mendorong pemulihan tahun depan, khususnya penerbitan obligasi korporasi, menjadi lebih banyak ditambah dengan demand kebutuhan akan penempatan dana investasi di pasar obligasi yang akan menjaga peneyarapan.

Dengan tingkat resiko yang lebih terukur, obligasi akan menjadi sebuah pilihan.

Lebih lanjut analis Pilarmas menilai, diperdagangan hari ini (02/12), pasar akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas.

“Kami merekomendasikan beli hari ini,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Rabu (02/12/2020).

Adapun cerita di hari ini akan kita awali dari;

1.REGU PENOLONG

Yap, pada akhirnya Joe Biden, Presiden terpilih Amerika Serikat memperkenalkan tim ekonominya kemarin yang dimana dirinya meminta para jajaranya untuk membuat kebijakan yang dapat membantu perekonomian untuk Amerika agar dapat melewati masa masa sulit seperti saat ini. Janet Yellen, pada akhirnya terpilih dan sah untuk berada di posisi Menteri Keuangan. Yellen mengatakan bahwa krisis ekonomi yang terjadi saat ini memberikan Amerika kesempatan untuk membenahi masalah structural yang lebih dalam. Yellen mengatakan bahwa saat ini masyarakat Amerika sedang menghadapi sebuah krisis yang bersejarah, sebuah wabah pandemic yang menyebabkan jatuhnya perekonomian dan telah menimbulkan banyak kerusakan begitu banyak dan tentu saja implikasinya adalah ketidakmerataaan perekonomian di dalam masyarakat, khususnya yang memiliki dampak paling rentan dalam lapisan masyarakat. Dan sebagai pendamping dari Oma Yellen, terpilihlah Adewale Adeyamo yang ditunjuk sebagai wakil Menteri Keuangan. Dirinya mengatakan bahwa setiap orang haruslah mendapatkan kesempatan disaat mereka membutuhkannya. Kita lanjutkan ya pemirsa tim ekonomi berikutnya yang sudah dipilih adalah Neera Tanden, yang dimana terpilih menjadi Direktur Kantor Management dan Budget. Neera mengatakan sebuah kehormatan besar untuk dapat membuat program dengan memberikan setiap masyarakat Amerika mendapatkan kesempatan yang adil. Ceceilia Rouse dipilih untuk menjadi pemimpin dalam Dewan Penasihat Ekonomi yang dimana Jared Bernstein dan Heather Boushey akan menjadi anggota dewan. Biden mengatakan bahwa bantuan sedang dalam perjalanan! Menenangkan dan memberikan harapan, dan tentu saja pasar akan kembali bergairah kembali hari ini. Ekspektasi dan harapan yang diberikan oleh Biden bukan hanya kata kata semata, tapi kian nyata. Yellen akan menjadi wanita pertama yang menjadi Menteri Keuangan, Rouse akan menjadi orang Afrika – Amerika pertama yang memimpin CEA dan Tanden akan menjadi orang Amerika keturunan India pertama yang memimpin OMB. Adeyamo akan melengkapi oma Yellen yang terfokus kepada perekonomian domestic dengan membawa pengalaman Adeyamo dalam bidang ekonomi internasional. Apakah berita baik hanya sampai disini? Tidak pemirsa, ada satu lagi berita baik yang dimana Pfizer dan BioNTech sudah meminta izin terhadap European Medicines Agency untuk mendapatkan persetujuan dalam menggunakan vaksin tersebut untuk masyarakat Eropa. Apabila hal tersebut disetujui, maka Pfizer segera mengirimkan paket vaksinasi tersebut untuk masyarakat Eropa. Pertemuan tentang penilaian akan dilakukan paling lambat 29 December. Oh, sebagai informasi FDA di Amerika akan bertemu pada tanggal 10 December untuk membahas vaksin. Sejauh ini kami melihat apabila pada pertemuan Ema, atau European Medicines Agency mendapatkan bahwa nilai manfaatnya lebih besar daripada resikonya, EMA akan segera memberikan izin bersyarat agar dapat dilakukan vaksinasi. EMA juga akan tetap bekerja meskipun libur Natal telah tiba. Pfizer dan BioNTech juga mulai melakukan pengjuan di Australia, Kanada, dan Japan. Semoga ini akan menjadi sebuah akhir tahun yang penuh dengan harapan, dan akan menjadi awal yang baik untuk tahun depan.

2.HATI YANG TERLUKA

China terluka, China membara, China murka terhadap Australia. China mulai memberlakukan bea anti-dumping lebih dari 100% pada anggur dari Australia. Deposit anti-dumping akan mulai berlaku sejak 28 November dan akan berada dalam rentang 107.1% - 212.1%. Australia menanggapi pernyataan tersebut dengan memberikan peringatan bahwa tindakan yang dilakukan oleh China berpotensi untuk memberikan persepsi baru diantara urusan bisnis dan hubungan negara terhadap dunia, dan memberikan pengaruh terhadap cara China melakukan perdagangan yang memiliki resiko. Bea masuk tersebut akan diberlakukan dalam kurun waktu 3 bulan setelah China melakukan penyelidikan terhadap anggur Australia. China merupakan pembeli anggur Australia terbesar dengan mengimpor A$ 1.2 miliar atau $880 juta pada awal tahun hingga December atau melebihi dari pembeli keduanya yaitu Amerika dengan perbedaan sebanyak 167%. Kementrian Luar Negeri China, Zhao Lijian mengatakan bahwa masyarakat di Australia menggunakan perang dingin dan bias ideologi terhadap pembangunan China yang dianggap sebagai ancaman ditambah dengan perbuatan dan perkataan yang salah terhadap China. Dan karena apa yang sudah dilakukan Australia inilah, maka dari itu hubungan China dan Australia memburuk hingga situasi dan kondisi seperti saat ini. Kami sebetulnya bingung, kalau Australia menolak investasi China di bidang jaringan, terus kenapa China jadi ngambek. Memang kalau Australia punya keinginan sendiri salah? Kan engga. Tapi karena China merupakan mitra dagang terbesar nomor satu dengan Australia, maka wajar China juga meminta keuntungan dari Australia meskipun pada akhirnya Australia menolak. Australia akhirnya mengambil jalan tengah dengan meminta WTO untuk melakukan intervensi terkait dengan tindakan China tersebut, sehingga Australia dapat mempertahankan situasi dan kondisi saat ini dari China. Menteri Dalam Negeri Australia, Simon Birmingham mengatakan bahwa tindakan tesebut sangat tidak adil, tidak beralasan, dan tentu saja tidak dapat dibenarkan. Kepala Group Industri Anggur Australia mengatakan bahwa dirinya berencana untuk menanggapi alasan di balik tarif yang telah di berikan oleh China, karena kalau tidak, Australia mau tidak mau akan kena tarif tersebut. China mengatakan bahwa Australia adalah boneka Amerika yang ikut ikutan menolak jaringan 5G dari China, ditambah lagi dengan Perdana Menteri Scott Morrison yang mengajak para masyarakat dunia untuk menyelidiki asal usul wabah virus corona, sontak China merasa harga dirinya diremehkan. Sepertinya sejak jaringan 5G China tidak laku, mereka menjadi sensitive pemirsa, seperti baru patah hati saja :D. Serangan China terhadap Australia kali ini sepertinya ingin menunjukkan kepada Australia bahwa China ingin memberikan Australia sebuah pelajaran yang dapat menekan perekonomian Australia. Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya, bahwa mitra dagang terbesar Australia adalah China. Pemulihan ekonomi Australia, juga membutuhkan China untuk mendorong proses pemulihan tersebut. Morrison tengah berusaha untuk menenangkan hubungannya dengan China saat ini dengan memberikan pujian kepada China. Namun Australia sendiri menginginkan hubungan yang saling menguntungkan dan memberikan penjelasan kepada China bahwa Australia tidak memiliki hubungan dengan Amerika. Namun pujian tersebut tidaklah cukup di mata China, kemurkaan telah membuat China gelap mata akan penolakan investasi yang ingin di lakukan oleh China. Hubungan yang memburuk diantara keduanya merupakan yang pertama dalam kurun waktu 30 tahun terakhir. Akibatnya saat ini China tidak akan mengimpor batu bara, barley, bijih tembaga dan konsentratnya, gula, kayu, anggur, dan lobster. Saat ini 50 kapal yang membawa batu bara dengan nilai $500 juta juga belum dapat masuk ke dalam perairan China karena adanya hubungan cinta mereka yang memburuk. Bagaikan dilemma, Australia membutuhkan China untuk membantu pemulihan perekonomiannya, namun Australia tidak mau China berinvestasi untuk jaringan 5G milik China. Katanya Australia hubungan keduanya harus menguntungkan, kalua Australia menolak ya tentu saja hal tersebut bukanlah sesuatu yang menguntungkan. Belum selesai masalah tersebut, sekarang muncul masalah baru lagi. Diplomat China tampaknya lagi cari perhatian Australia dengan mentweet sebuah foto yang menunjukkan tantara Australia sedang memegang pisau di leher seorang anak Afghanistan. Sontak Perdana Menteri Australia, Scott Morrison marah dan meminta China meminta maaf. Tweet tersebut dilakukan oleh Zhao Lijian, juru bicara Kementrian Luar Negeri China. Morisson mengatakan bahwa China seharusnya malu dengan hal tersebut. Hubungan China dan Australia kian memburuk dengan adanya upload photo tersebut. Namun yang menariknya adalah, atasan dari Zhao menolak

untuk melakukan permohonan maaf. Juru bicara lainnya, yaitu Hua Chunying mengatakan, justru yang harus meminta maaf adalah pihak Australia yang harus meminta maaf kepada Afghanistan. Terkait dengan upload yang dilakukan pihak China, sebetulnya tentara pasukan Australia yang bertugas di Afghanistan diduga telah terlibat 39 pembunuhan diluar hukum terhadap tahanan, petani, dan warga sipil lainnya. Setelah selama penyelidikan dalam kurun waktu 4 tahun, laporan tersebut menemukan informasi bahwa ada kemungkinan 25 personil yang terlibat. Jenderal Angus Campbell, kepala Angkatan Pertahanan Australia mengatakan bahwa dirinya tulus untuk meminta maaf kepada masyarakat Afghanistan ketika dia mengumumkan hasil penyelidikan. Well, tampaknya hubungan antara Australia dan China tidak akan selesai dalam waktu yang sebentar. Untuk memperbaiki hubungan tersebut akan memakan waktu untuk mengobati apa yang terluka, dan memperbaiki apa yang salah. Apa lagi Cina sejauh ini memberikan kontribusi sebanyak 35% dari total perdagangan Australia, yang dimana 3x lebih banyak daripada negara lainnya termasuk Jepang. Sedangkan China tidak terlalu banyak menganggap Australia, karena Australia hanya berkontribusi kurang dari 4% dari total perdagangan China.