Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional, Bulog Luncurkan Beras Olahan Berbahan Baku Singkong

Foto : istimewa
Foto : istimewa

Pasardana.id - Perum Badan Usaha Logistik (Bulog) meluncurkan produk barunya, yakni Beras Singkong (BESITA) demi menekan ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap beras.

Alternatif pangan ini akan mendukung program ketahanan pangan nasional.

"Produksi lahan singkong Indonesia adalah salah satu yang terbesar di dunia dan sangat melimpah di tanah nusantara, sehingga membutuhkan suatu gagasan untuk menciptakan alternatif pangan diluar beras. Maka kami melalui kerjasama dengan berbagai pihak telah memulai pengembangan singkong," ungkap Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso dikutip, Selasa (15/12/2020).

Pria yang akrab disapa Buwas ini mengatakan, potensi Indonesia yang kaya akan produksi singkong harus dimanfaatkan dalam mendukung pemerintah, yakni Kementerian Pertanian menyukseskan program diversifikasi pangan.

Diversifikasi pangan dilakukan karena Indonesia masih sangat ketergantungan terhadap beras sebagai sumber karbohidrat utama yang dapat memicu masalah ketahanan pangan nasional.

Mantan Kepala BNN ini juga mengungkapkan bahwa, Indonesia memiliki potensi singkong yang sangat besar sekitar 85 persen dari luas singkong dunia yang tersebar di Sumatra, Maluku, Sulawesi, Papua termasuk Jawa dan dengan tingkat produktivitas yang sangat tinggi.

Untuk itu, Perum Bulog memposisikan diri sebagai promotor dan fasilitator produk dan hasil olahan singkong untuk mendukung program diversifikasi pangan agar terwujudnya ketahanan pangan.

“Kami yakin singkong dapat menjadi alternatif pangan yang menjanjikan dan dapat menjadi kunci ketahanan pangan kedepannya. Banyak keunggulan dari pangan singkong dan produk turunannya yang dapat menjadi faktor penguat agar pangan singkong dapat diminati oleh masyarakat Indonesia," ujar Buwas.

Dalam mendukung industri singkong di Indonesia, Perum Bulog menggandeng BPPT dan Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) untuk menggembangkan pangan beras singkong yang bahan baku singkong 80 persen yang ditepungkan, dicampur dengan tepung tapioka 20 persen dan dicetak dengan teknologi ekstrusi.

BESITA memiliki kandungan karbohidrat (energi) yang setara dengan beras (padi) sehingga asupan energi tercukupi, memiliki bentuk dan rasa menyerupai beras (padi) sehingga dapat memenuhi selera konsumen.

Dalam rangka komitmen penguatan pangan singkong, pada acara peluncuran produk ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara Bulog dengan BPPT dan MSI mengenai komitmen pengembangan dan penerapan teknologi untuk pengelolaan pangan lokal.