Akibat Pandemi, AP II Lakukan Penghematan Biaya Operasional Sebesar Rp1,8 Triliun

Foto : istimewa

Pasardana.id - PT Angkasa Pura II (Persero) mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan penghematan di sisi operasional  sebesar Rp1,8 triliun yang dijalankan ditengah pandemi Covid-19.

Dalam menjalankan strategi tersebut, AP II menerapkan tiga program, yakni; penghematan (cost leadership), penyesuaian belanja modal (capex disbursement) dan memperketat manajemen arus kas (cash flow management).

Penerapan strategi tersebut berdampak terhadap kinerja perseroan yang masih positif hingga kuartal ketiga ini.

"Dari anggaran biaya operasional yang sudah disiapkan pada awal tahun ini, kami dapat melakukan penghematan sekitar Rp1,8 triliun. Penghematan merupakan salah satu kunci dalam menghadapi tantangan pandemi covid-19,” kata Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin melalui keterangan resmi, Selasa (6/10/2020).

Penghematan yang dilakukan perseroan di 19 bandara, misalnya adalah penggunaan air dan listrik.

Sepanjang April-September 2020 perseroan dapat menghemat konsumsi air hingga 56 persen dari yang dianggarkan pada awal tahun, sementara itu penggunaan listrik dapat dihemat sebesar 42,75 persen.

Adapun di Bandara Soekarno-Hatta, efisiensi dilakukan dengan penyesuaian pola operasional.

Saat ini, Bandara Soekarno-Hatta beroperasi melayani traveler di Terminal 2D, 2E dan Terminal 3.

Sementara itu, melihat tren penerbangan yang ada, Terminal 1 dan Terminal 2F tidak melayani penerbangan untuk sementara waktu.

“Penyesuaian pola operasional dilakukan di bandara-bandara PT Angkasa Pura II dengan tetap memperhatikan aspek pelayanan, keamanan, dan keselamatan penerbangan,” ujar Awaluddin.

Di sisi lain, AP II juga melakukan penyesuaian terhadap belanja modal yang semula ditetapkan Rp7,8 triliun menjadi Rp712 miliar.

Awaluddin mengatakan, belanja modal tahun ini difokuskan untuk proyek yang bersifat multiyears, pemeliharaan fasilitas guna menjamin keamanan, keselamatan, pelayanan, serta perencanaan desain Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta.

Saat ini, Transit Oriented Development (TOD) di Soekarno-Hatta juga ditutup, di mana selain bisa menghemat juga guna mendukung physical distancing.

Menurutnya, pandemi Covid-19 berdampak pada industri penerbangan nasional dan global di mana jumlah penumpang pesawat dan lalu lintas pergerakan pesawat mengalami penurunan.

Upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang paling utama memang melalui physical distancing dan setiap orang diimbau untuk tetap berada di rumah serta tidak melakukan perjalanan dengan pesawat.

Sejalan dengan itu, sejumlah wilayah di Indonesia telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna menekan penyebaran virus.

Adapun, sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No. 25/2020, seluruh penerbangan komersial yang mengangkut penumpang di rute domestik hingga saat ini dilarang beroperasi di wilayah yang telah menerapkan PSBB dan wilayah berstatus zona merah.