Porsi Publik Jadi 4,4 Persen, BRIS Akan Catat Aset Rp214,6 Triliun Usai Merger

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id –  PT Bank BRIsyariah Tbk (IDX: BRISakan menerima pengabungan dari PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT Bank BNI.

Dari aksi tersebut, perseroan akan menghasilkan aset senilai Rp214,6 triliun, dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun.

Dengan demikian, komposisi pemegang saham pada Bank hasil penggabungan adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memegang 51,2 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menguasai 25 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengempit 17,4 persen, DPLK BRI - Saham Syariah sebanyak 2 persen dan publik 4,4 persen.

Struktur pemegang saham tersebut adalah berdasarkan perhitungan valuasi dari masing-masing bank peserta penggabungan.

Berdasarkan siaran pers bersama tiga bank BUMN syariah itu, Rabu (21/10/2020), diterangkan bahwa Bank Hasil Penggabungan akan masuk ke dalam TOP 10 bank terbesar di Indonesia dari sisi aset dan TOP 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar.

Sementara itu, Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN sekaligus Wakil Direktur Utama BMRI Tbk, Hery Gunardi mengatakan, seluruh proses tahapan-tahapan setelah Ringkasan Rencana Merger tersebut akan terus dikawal hingga tuntasnya integrasi ketiga bank peserta penggabungan.

“Integrasi ini lebih dari sekadar corporate action. Mengawal dan membesarkan bank syariah terbesar di negeri ini sesungguhnya adalah amanah yang besar. Saya, mewakili PMO, diamanahkan oleh Pemerintah melalui Kementerian BUMN untuk terus mengawal tidak hanya sampai legal merger, tapi juga memastikan hadirnya bank syariah nasional terbesar ini benar-benar dapat memberikan manfaat bagi orang banyak dan membawa nama Indonesia ke kancah global sebagai pusat ekonomi syariah dunia,” ungkap Hery.

Dalam siaran pers tersebut juga ditegaskan, nama hasil pengabungan tetap PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), tapi bila diperlukan perubahana nama masih dalam pembahasan dan tetap menjadi perusahaan terbuka.