Konflik AS-Iran, Ini Kata Menteri Airlangga
Pasardana.id - Konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran yang memanas berpotensi menimbulkan perbedaan harga minyak dunia di pasaran.
Meski demikian, pemerintah akan terus memantau situasi dan perkembangan lanjutan di kawasan Timur Tengah tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto berharap bahwa hal semacam ini diharapkan tidak terjadi dan kedua negara bisa segera meredakan ketegangan.
"Bagi Indonesia, tentu kita akan melihat di satu pihak perbedaan antara palm oil dan gasoiln jadi menyempit," kata Airlangga, di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis, (9/1/2020).
Ihwal dampak terburuk yang akan ditanggung Indonesia dari konflik tersebut, Airlangga belum mau berkomentar lebih jauh. Dia hanya memperkirakan bahwa konflik Iran dan Amerika akan terus berlangsung.
"Mereka akan selalu bermasalah," ujarnya.
Sementara itu, serangan balik Iran ke basis militer AS memicu melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi, dibuka melemah seiring serangan balik Iran ke basis militer AS di Irak.
Iran menggempur pangkalan udara Irak al Asad pada Rabu pagi, yang menampung pasukan Amerika Serikat, beberapa jam seusai pemakaman komandan militer Iran Qassem Soleimani.
Jenderal itu tewas dalam serangan pesawat nirawak di Baghdad dan kematiannya meningkatkan kekhawatiran perang yang lebih luas di Timur Tengah.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump telah menerima laporan singkat soal serangan terhadap fasilitas AS di Irak dan sedang memantau situasinya, kata juru bicara Gedung Putih Stephanie Grisham.

