ANALIS MARKET (30/1/2020) : Potensi Penurunan Harga di Pasar Obligasi Masih Terbuka Lebar
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, tak dinyana, ternyata pasar obligasi masih bertahan bahkan menguat ditengah derasnya dorongan untuk mengalami penurunan.
“Namun kami menghimbau para pelaku pasar dan investor tetap hati hati, karena gocekan maut kali ini cukup menyita hati,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Kamis (30/1/2020).
Sejauh ini, secara teknikal dan sentimen pasar obligasi masih menunjukkan potensi penurunan yang sangat jelas, namun menilik secara mukjizat keajaiban pasar, apapun bisa saja terjadi.
Sejauh ini, potensi pasar obligasi untuk mengalami penurunan masih terbuka lebar, dan pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka bervariasi dengan potensi ruang untuk mengalami kenaikkan dan penurunan sebesar 35 – 75 bps. Imbal hasil US Treasury yang mengalami penurunan memberikan sedikit dorongan terhadap imbal hasil pasar obligasi untuk mengalami penurunan hari ini.
Marilah kita berdoa bagi teman-teman kita di China agar tetap kuat, sabar, dan semangat untuk menghadapi permasalahan corona. Inipun akan berlalu.
Adapun cerita di hari ini akan kita awali dari;
1.THE FED
The Fed pada akhirnya sesuai dengan yang kami perkirakan telah mempertahankan tingkat suku bunganya untuk tidak berubah dan memberikan isyarat bahwa tidak ada perubahan dalam jangka waktu dekat mendekati pemilihan umum Presiden. The Fed juga akan terus melakukan penyesuaian pada permasalahan pembayaran saldo cadangan dan akan terus memperpanjang program untuk menjaga dan memperlancar volatilitas di pasar uang hingga bulan April. Powell mengatakan bahwa kami percaya bahwa kebijakan moneter diposisikan dengan sangat baik untuk melayani masyarakat Amerika. Sejauh ini tingkat suku bunga saat ini sudah tepat untuk mendukung ekspansi yang berkelanjutan dari kegiatan ekonomi. Akibat pidato Powell ini, indeks saham di Amerika mengalami kenaikkan yang diikuti oleh turunnya imbal hasil US Treasury 10y. Powell menjelaskan lebih lanjut bahwa Komite tidak nyaman dengan inflasi yang terus menerus berada dibawah target, sehingga para pembuat kebijakan mengatakan bahwa tingkat suku bunga saat ini akan mendukung inflasi agar berjalan kembali kepada tujuan simetris yang sebelumnya ditetapkan oleh komite yaitu 2%. The Fed pada akhirnya menyetujui kenaikkan 5bps poin pada tingkat pembayaran kelebihan cadangan dari sebelumnya 1.55% menjadi 1.6%. Komite juga menyampaikan bahwa saat ini kegiatan ekonomi telah meningkat pada tingkat level sedang, yang dikombinasikan dengna tenaga kerja yang kuat. Sejauh ini The Fed juga cukup gelisah terkait dengan virus yang berada di China yang akan membebani perekonomiannya dan lagi lagi mengancam pertumbuhan global. Sejauh ini para Gubernur Bank Sentral Amerika mengatakan bahwa kebijakan mereka akan mendukung terus fase ekspansi di Amerika terlepas dari hambatan mengenai perdagangan dan ketidakpastian geopolitik.
2.BREXIT COUNTDOWN
Pada akhirnya, anggota Parlemen Eropa telah memilih kepergian Inggris dari Uni Eropa dalam kurun waktu 2 hari. Perjanjian setebal 541 halaman mengenai kepergian Brexit tersebut telah disetujui sepenuhnya oleh parlemen Inggris bulan ini, sejak Boris Johnson telah memenangkan pemilihan umum pada bulan December lalu. Pemlihan hari Rabu kemarin di Brussels merupakan sebuah pemilihan yang simbolis yang menunjukkan bahwa Inggris akan pergi dari Uni Eropa, hal ini dinyatakan dengan tidak ada lagi anggota parlemen Inggris di Parlemen Eropa. Sejauh ini jumlah anggota Uni Eropa akan menyusut dari 751 kursi menjadi 705 kursi. Kekurangan kursi akibat Inggris yang keluar akan digantikan oleh anggota lainnya dari Uni Eropa. Inggris akan berhenti menjadi anggota Uni Eropa pada pukul 11 malam waktu London, dan periode transisi akan dimulai hingga akhir tahun. Selama periode transisi, Inggris akan tunduk terhadap hukum Uni Eropa. Transisi ini jugalah yang akan memberikan kesempatan dan waktu kepada Inggris dan Uni Eropa untuk membahas pengaturan perdagangan dan keamanan di masa depan.
3.PRAY FOR CHINA
Pada akhirnya WHO menyerukan untuk mengadakan pertemuan Komite Daruratnya pada hari Kamis nanti untuk mempertimbangkan mengeluarkan peringatan global setelah beberapa kasus di China telah melampui jumlah resmi yang terkena infeksi SARS selama fase epidemi itu. Pemerintah juga telah memperketat perjalanan rute Internasional dan keluar dari perbatasan dari China untuk mencegah penyebaran penyakit. Sejauh ini beberapa Pemerintah dari Amerika, Inggris, Jepang, dan Negara lain terus berusaha untuk mengevakuasi warga mereka dari Wuhan. Sejauh ini sudah sekitar 6.000 kasus di China, dan setidaknya 132 mengalami kematian. Menurut Michael Ryan, Direktur Eksekutif dari WHO mengatakan bahwa dunia harus waspada sekarang!. Seluruh dunia harus mengambil tindakan dan siap untuk menghadapi setiap kasus yang akan datang. Mungkin sudah saatnya kali ini kita lebih banyak berdoa agar kita mampu melewati badai awal tahun.
“Kami merekomendasikan wait and see hari ini dengan potensi jual dan beli apabila melewati rentang batas pergerakan bps point,” sebut analis Pilarmas.

