ANALIS MARKET (20/1/2020) : IHSG Berpeluang Bergerak Melemah dan Ditradingkan Pada Level 6.252 – 6.320

Foto : Ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Jum’at 17/01/2020, IHSG ditutup menguat 5 poin atau 0.09% menjadi 6.291. Sektor agriculture, keuangan, industri dasar bergerak poistif dan menjadi kontributor terbesar pada kenaikan IHSG kemarin. Investor asing membukukan pembelian bersih sebesar 197 miliar rupiah.

Menjelang hari raya besar Imlek, cerita hari ini akan kita awali dari:

• WHAT’S NEXT ?

Setelah penandatangan sebuah kesepakatan selesai, apa lagi yang bisa kita harapkan dari pergerakan pasar? Yang bahkan sebelumnya beberapa indeks global sudah mencatatkan rekor tertingginya sepanjang masa. Menilik mundur kebelakang, pada akhirnya Amerika dan China berhasil mencapai kata sepakat. Trump mengatakan bahwa ini merupakan sebuah kesempatan yang sangat penting dan luar biasa. Kesepakatan ini juga diharapkan dapat memperbaiki apa yang Trump lihat sebagai ketidakadilan transaksi perdagangan masa lalu. Trump juga membacakan surat dari Presiden Xi Jinping kepada Trump yang dimana Xi mengatakan bahwa kesepakatan itu membuktikan kepada dunia bahwa Amerika dan China dapat bekerja sama untuk menjembatani perbedaan, dan hal ini tentu saja baik bagi China dan baik bagi Amerika, dan tentu saja baik bagi dunia. Kesepakatan fase pertama tidaklah buruk, meskipun beberapa detail masih belum disepakati sehingga akan dilanjutkan kesepakatan tahap ke 2. Di satu sisi, Amerika juga masih akan mempertahankan tarif sekitar 2/3 terhadap impor dari China, mengenai tarif sendiri hal ini disampaikan oleh Trump sebagai salah satu daya tawar menghadapi negosiasi kesepakatan tahap ke 2 nanti. Ditanya mengenai kesepaktan fase ke 2, juru bicara Kementrian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan bahwa China dan Amerika harus terus mengakomodasi point point utama saat berusaha untuk menjalankan fase pertama. Geng Shuang juga mengatakan bahwa kedua belah pihak harus bekerja bersama dalam semangat kesetaraan dan saling menghormati untuk menjaga perjanjian perdagangan dan mengimplementasikan perjanjian kesepakatan fase pertama. Hal ini juga disampaikan oleh Trump yang dimana begitu kesepakatan fase pertama dimulai, Amerika dan China akan melanjutkan kesepakatan tahap ke dua. Robert Lighthizer mengatakan kepada wartawan, kedua Negara akan focus terhadap implementasi perjanjian dalam jangka waktu pendek. Sejauh ini kelompok bisnis menyambut baik kesepakatan tahap pertama, dan Kamar Dagang Amerika berharap bahwa kedua belah pihak dapat memulai negosiasi pada fase kedua sesegera mungkin. Dewan Bisnis Amerika dan China, Craig Allen mengatakan bahwa pekerjaan belum selesai. Kesepakatan tahap kedua harus terus berjalan. Ketika semua dilanda perasaan optimis, media Pemerintah China juga mengatakan bahwa kesepakatan ini juga harus ditanggapi dengan hati hati dan khawatir perjanjian kesepakatan tahap pertama menjadi berantakan. Tentu saja kami berharap bahwa kesepakatan tahap pertama ini menjadi salah satu point yang sangat penting bagi para pelaku pasar, namun sampai keduanya mengimplementasikan kesepakatan tersebut, para investor diharapkan tetap berhati hati. Sejauh ini Pemerintahan Trump juga mengatakan bahwa kesepakatan Amerika dan China merupakan sesuatu hal yang berbeda dengan kesepakatan biasanya. Apabila China tidak menjalankan komitmennya, maka Pemerintah Amerika bergerak untuk memberikan sanksi kepada China dengan tarif atau tindakan lain dalam kurun waktu 90 hari, lebih cepat dari system yang selama ini dijalankan oleh WTO. Robert pun mengatakan bahwa efektivitas mekanisme kesepakatan ini akan bergantung kepada China. Kesepakatan ini akan berhasil apabila China menginginkan kesepakatan ini menjadi berhasil. Kesepakatan tahap pertama merupakan sesuatu yang unik, karena begitu luasnya komitmen yang diberikan oleh China terhadap komitmen pembelian oleh China, yang dimana hal ini dilihat oleh kritikus di Amerika sebagai hal yang tidak nyaman. Bahkan janji janji pembelian barang barang tersebut oleh China yang terlampir dalam lampiran rahasia perjanjian masih menghadapi pertanyaan. Teks pakta yang beredar adalah China akan melakukan pembelian sebesar $77.7 miliar tambahan produk manufacture China termasuk pesawat terbang $32 miliar, produk pertanian baru $52.4 miliar, energi $37.9 miliar hal ini akan dilakukan selama 2 tahun hingga December 2021. Atas hal ini, ekspor pertanian Amerika kepada China akan mengalami peningkatan mulai dari $40 miliar hingga $50 miliar, yang dimana sebelumnya hanyalah berkisar $24 miliar. Permasalahannya bagaimana China akan melakukan itu semua? Karena kami melihat, masih cukup besar potensi China untuk tidak menjalankan kesepakatannya. Tentu kami berharap bahwa hal ini akan dijalani dengan konsistensi, sehingga kesepakatan ini akan menjadi hal yang patut kita nantikan selama ini.Well, ketika indeks global mengalami record baru sepanjang masa, IHSG masih berkutat di level yang sama. Sentimen global usai, sentiment local masih terkena badai. Well, marilah kita berdoa agar IHSG bisa move on.

• INSENTIF ESDM

Kementrian ESDM mengkaji usulan pemberian insentif baru yang tujuannya untuk DME. Kajian tersebut melibatkan sejumlah pemangku kepentingan terkait insentif fiskal dan non fiskal. Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa bisa jadi insentif akan diberikan di level hulu, yakni produksi batu bara. Kami melihat insentif tersebut dinilai dapat memberikan dampak pada bahan baku yang lebih murah, dimana insentif pajak dapat mengurangi royalty dan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah ditradingkan pada level 6.252 – 6.320,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Senin (20/1/2020).