ANALIS MARKET (02/1/2020) : Pasar Obligasi Berpotensi Menguat Terbatas

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi masih terus melanjutkan penguatan meskipun sudah terbatas.

Ditengah tengah potensi yang terjadi di pasar obligasi, ruang penguatan masih terbuka lebar, meskipun kami melihat bahwa ruang tersebut mulai memasuki area terbatas.

lebih lanjut, analis Pilarmas menilai, diperdagangan Kamis (02/1) pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas.

Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat ini karena sejauh ini kami melihat bahwa pasar obligasi akan memperlihatkan laju yang cukup positif pagi hari ini.

Dukungan capital inflow dan optimisme ekonomi tahun 2020 membuat pasar obligasi Indonesia masih akan digemari, hal ini pula yang membuat Rupiah kita juga menjadi menguat yang berusaha konsisten untuk berada di bawah 14.000.

Adapun cerita awal tahun selain hujan yang melanda Ibukota, akan kita awali dari;

1.AMERIKA DAN CHINA, SEPAKAT UNTUK BERSAMA

Hubungan antara Amerika dan China yang tahun ini banyak menyita perhatian pada akhirnya semakin mendekati puncak kebersamaan. Presiden Trump mengatakan pada malam tahun baru kemarin bahwa Trump akan menandatangani tahap pertama dari perjanjian perdagangan dengan China pada tanggal 15 January. Kesepakatan ini berisi mengenai perjanjian antara Amerika dan China yang dimana meminta China untuk melakukan pembelian produk pertanian Amerika dengan imbalan Amerika akan menurunkan tarifnya. Penandatanganan akan berlangsung di Gedung Putih, yang kemudian akan dilanjutkan dengan kunjungan Trump ke China yang dimana akan dimulainya pembicaraan kesepakatan perdagangan tahap kedua dari kesepakatan Amerika dan China. Sebagai gambaran besar, Amerika telah setuju untuk menunda tarif baru terhadap impor dari China senilai $160 miliar termasuk didalamnya ada smartphone dan mainan serta mengurangi beberapa tarif yang telah ada sebelumnya. China juga telah setuju untuk meningkatkan pembelian produk pertanian Amerika yang dimana pada akhirnya juga telah mendorong China untuk membeli produk pertanian Amerika dan membuat komitmen baru terhadap perlindungan hak kekayaan intelektual serta transfer paksa teknologi. Tidak hanya itu saja, China juga telah membuat kesepakatan terkait dengan praktik perdagangan mata uang. Beberapa komitmen diatas merupakan salah satu langkah yang memberikan kesejukkan bagi perekonomian global. Kami melihat bahwa China cukup bersabar untuk mendapatkan kepercayaan dari Amerika terkait dengan kesepakatan tersebut, meskipun kami tahu keduanya membutuhkan waktu untuk saling mengenal satu sama lain. Dibalik sisi kerasnya Trump, ada sisi kelembutan dari Xi Jinping yang menunjukkan bahwa Xi peduli terhadap kesepakatan antara Amerika dan China. China juga tidak serta merta memutuskan perang dagang begitu saja, namun dengan sabar menunjukkan pertemanan dan kesabaran yang membuat Amerika dan China saling mengenal satu sama lain. Kesepakatan yang terdiri atas 86 halaman tersebut akan ditandatangani bersama , namun demikian apapun bisa saja terjadi. Kami tidak banyak berharap terhadap mengenai kesepakatan tahap kedua. Kami berharap terhadap kesepakatan tahap pertama yang dimana apapun bisa saja terjadi. Oleh sebab itu apabila tahap pertama telah ditandatangani, maka tahap kedua harusnya tidaklah sesulit tahap pertama.

2.BANK SENTRAL CHINA MENINGKATKAN DUKUNGAN KREDIT

Mantab! Bank Sentral China akan meningkatkan jumlah dana murah kepada Bank Bank dengan memotong jumlah uang tunai yang mereka butuhkan sebagai cadangan atau kita lebih kenal dengan sebutan Giro Wajib Minimum. Tentu hal ini merupakan salah satu kabar baik dari Bank Sentral China ditengah tengah perlambatan ekonomi yang terjadi saat ini, meskipun Bank Sentral China belum memangkas tingkat suku bunga, tapi melalui kebijakan hal hal seperti inilah yang mendorong Bank Sentral China bergerak lebih cepat untuk menghadapi tahun tantangan 2020. Rasio cadangan akan diturunkan menjadi 50 bps mulai 6 January mendatang dengan memberikan sekitar 800 miliar Yuan atau $115 mliar likuiditas segar ke dalam system keuangan. Bank Sentral China mengatakan akan mengurangi tingkat suku bunga pinjaman ke sector bisnis sehingga memberikan stimulus kepada perekonomian untuk bisa terus mengalami pertumbuhan. Rasio cadangan yang dibutuhkan saat ini adalah 13% untuk Bank Besar, dan 11% untuk Bank Kecil. Dalam pernyataannya, Bank Sentral China mengatakan bahwa mereka akan membuat kebijakan moneter yang lebih fleksibel dan mendorong kredit yang lebih murah untuk sektor bisnis. Apa yang dilakukan oleh Bank Sentral China tampaknya sejalan dengan apa yang disampaikan sebelumnya bahwa Bank Sentral China akan meningkatkan pendanaan kedalam system keuangan pada bulan January untuk meredakan kemungkinan krisis likuiditas yang disebabkan oleh meningkatnya penjualan utang Pemerintah Daerah dan meningkatnya permintaan uang tunai pada liburan festival musim semi. Sektor manufacture China juga berangsur positif dan stabil menjelang penandatanganan dengan Amerika semakin dekat. Kedepannya kami melihat bahwa Bank Sentral China masih memiliki ruang untuk mengurangi lebih banyak rasio cadangan, karena hal itu juga dapat memberikan deleveraging pada Bank Bank kecil. Namun dengan catatan sepertinya, bahwa kesepakatan haruslah sudah ditandatangani ditambah dengan adanya upaya stabilisasi perekonomian.

“Kami merekomendasikan beli hari ini dengan volume kecil dan bersiap untuk menjual di posisi teratas,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Kamis (02/1/2020).