Menhub Sebut Dirut Garuda Indonesia Tidak Harus Berlatar Belakang Industri Penerbangan

Foto : istimewa

Pasardana.id - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menilai Direktur Utama (Dirut) baru Garuda Indonesia tidak harus berlatar belakang industri penerbangan.

Budi mengatakan, Dirut Garuda Indonesia yang baru dinilai harus andal dalam manajerial. Kriteria tersebut dibutuhkan untuk memperbaiki kinerja keuangan Garuda Indonesia. 

“Sebenarnya enggak sih ya (dari latar belakang penerbangan), justru manajerial karena Garuda ini ‘kan enggak ada masalah berkaitan teknis dan pengelolaan dan lain-lain tapi mungkin accounting, bisnis yang mungkin dan jadi penting,” kata Menhub di Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (11/1/2020). 

Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) itu menyebut, Garuda selama ini lemah dalam sisi bisnis. Sementara dari sisi teknis dan operasional disebutnya cukup bagus. Dari sisi ini, menurut Menhub, cukup ditangani oleh direktur operasi dan teknik, bukan dirut.

“Bagi kita direksi ada beberapa, untuk kita yang concern itu di direktur operasi dan direktur teknik. Jadi, satu mandatory safety berkaitan dengan safety dan itu tidak bisa diganggu gugat,” ucapnya.

Menhub mengaku hingga saat ini, Garuda belum mengusulkan direksi yang baru.

"Kita tunggu," ucapnya.

Garuda Indonesia dijadwalkan baru menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 20 Januari 2020. Rapat tersebut rencananya akan menentukan bos baru maskapai pelat merah itu.

Posisi dirut sementara ini diisi oleh Direktur Keuangan Fuad Rizal. Fuad mengisi posisi I Gusti Ngurah Danadiputra dicopot atas dugaan penyelundupan moge Harley Davidson dan sepeda Brompton.