Menteri PUPR Dorong Pelaku Industri Jasa Konstruksi Untuk Semakin Kreatif Dan Inovatif

Foto : istimewa

Pasardana.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong para pelaku industri jasa konstruksi nasional melakukan inovasi, kreativitas dan perubahan kultur sebagai kunci memenangkan persaingan dan membangun daya tahan industri konstruksi di tengah pelemahan ekonomi global.

Hal ini penting karena Indonesia saat ini menjadi pasar konstruksi terbesar di Asia Tenggara dan peringkat empat di Asia.

Sektor konstruksi juga turut memberikan kontribusi hingga 10 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

“Penggunaan BIM sudah dimulai oleh Puslitbang Permukiman dalam perencanaan bangunan dan berkembang saat ini digunakan dalam perencanaan pembangunan Stadion Manahan Solo. Kedepan kita kembangkan dalam membangun bendungan,” kata Menteri Basuki melalui keterangan resmi yang diterima, Jakarta, Minggu (15/9/2019).

Manfaat dari penggunaan teknologi ini antara lain, meningkatkan efisiensi dan akurasi, proses desain dan konstruksi yang lebih ramping dan transparan, akurasi dalam setiap perhitungan, menghindari kesalahan mulai perencanaan hingga pelaksanaaan, waktu pelaksanaan yang lebih cepat dalam suatu proyek konstruksi.

Hal tersebut, memang tidak terlepas dari kemampuan BIM yang dapat mensimulasikan seluruh informasi proyek bangunan atau konstruksi ke dalam bentuk model 3D sampai 7D, yaitu dengan menerapkan building data, project schedule, cost planning, energy analysis dan operation serta maintenance.

Perkembangan teknologi digital juga dimanfaatkan para kontraktor untuk mengaplikasikan metode lean construction pada proyeknya. Metode ini difokuskan untuk menghilangkan aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah atau dianggap sebagai pemborosan maupun kerugian.

Tujuan lain dari penerapan lean construction adalah untuk memberi efek positif pada ketepatan waktu penyelesaian, kualitas dan biaya operasional yang dikeluarkan.

Lean construction mengadopsi budaya kerja Toyota dan metode Toyota dalam proses produksi yang meminimalisir pemborosan, namun produk yang dihasilkan tetap memenuhi kualitas yang diinginkan.

Salah satu teknologi yang tengah di dorong Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) adalah aplikasi Building Information Modelling atau BIM.

Kementerian PUPR selaku regulator, turut beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dengan menjadikan penerapan BIM sebagai syarat untuk menjaga kualitas proses konstruksi.

Diharapkan dunia konstruksi juga terpacu untuk mulai meningkatkan kemampuan dan praktek penggunaan BIM sebagai kewajiban di seluruh proyek.