ANALIS MARKET (30/8/2019) : Pasar Obligasi Berpotensi Melemah

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, ditengah tengah penurunan, pasar obligasi masih terlihat menarik untuk para pelaku pasar dan investor.

Pelan tapi pasti, para pelaku pasar dan investor masih terus mengkoleksi obligasi, baik Negara maupun Corporate.

Begitupun dengan Asing yang awalnya sempat keluar, kemudian saat ini balik kembali meskipun tidak sebesar porsi ketika keluar kemarin.

Pasar obligasi masih cukup menarik saat ini ditengah tengah perkembangan pasar yang terjadi, dan masih cukup kuat untuk menahan volatilitas yang terjadi dari sentiment global.

Pertanyaannya, seberapa kuat kita mampu menahan tekanan tersebut?

Lebih lanjut, Analis Pilarmas menilai, diperdagangan Jumat (30/8) pagi ini, pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah.

Pelemahan ini masih wajar, sesuai dengan Analisa secara teknikal, dan ruang pelemahan masih terbuka cukup lebar hingga saat ini.

Sementara itu, sentiment yang menjadi sorotan pelaku pasar yaitu seperti biasa dari Amerika.

Trump mengatakan bahwa pembicaraan yang direncanakan pada bulan September nanti, akan terjadi pada hari Kamis, dengan tingkat pembicaraan yang berbeda.

Meskipun para pelaku pasar tidak mendapatkan kejelasan lebih lanjut dari arti kata pembicaraan yang berbeda tersebut. Trump hanya menjelaskan bahwa mari kita lihat seperti apa hasil akhir dari pembicaraan tersebut, dan pada akhirnya anda semua yang akan menilainya.

Pada akhirnya kami melihat bahwa sikap Trump melunak karena ada sekitar 160 kelompok industry saat ini yang menentang tariff terhadap China yang dibuat melalui surat dan dikirimkan kepada Trump.

Dan pada akhirnya, Trump juga yang harus menanggung konsekuensinya untuk apa yang sudah dilakukan terhadap China.

Di satu sisi untuk China, meskipun kemarin China menyangkal bahwa ada pembicaraan telephone terhadap Amerika, pada akhirnya kemarin, hari Kamis, China merespon Amerika dengan mengatakan bahwa China bersedia menyelesaikan perang dagang dengan sikap yang tenang dan mengindikasikan bahwa pihaknya tidak akan segera membalas terhadap ancaman tarif Trump yang baru.

China juga menambahkan bahwa saat ini China tetap menjaga komunikasi yang efektif terhadap Amerika terkait dengan pembicaraan dagang tersebut.

China memiliki banyak cara untuk menangani masalah tersebut, tetapi situasi dan kondisi yang akan didiskusikan dan diprioritaskan oleh China adalah terkait dengan menghapus tarif baru yang dikenakan Amerikan sebesar $550 miliar.

Hal ini penting, karena kalau Amerika masih bersikeras terhadap tarif yang akan dikenakannya, China tidak akan sungkan untuk merespon balik sikap Amerika tersebut.

Sebagai pengingat, kenaikkan tarif yang dilakukan oleh China, direspon balik oleh Amerika dengan menaikkan bea masuk atas barang barang China senilai $250 miliar dari sebelumnya 25% menjadi 30%. Barang lainnya senilai $300 miliar dari sebelumnya 10% menjadi 15%.

Atas berita ini, Dow Jones naik 326 poin atau 1.3%, begitupun dengan S&P naik 1.3%, sedangkan Nasdaq Composite naik 1.5%.

Mengindikasikan ada angin sejuk yang dikirim ke pasar, yang tentunya diharapkan angin tersebut juga tertiup ke pasar Emerging Market, tidak terkecuali Indonesia.

Namun sekali lagi, kami mengingatkan bahwa, jangan terlalu berharap apapun terhadap pertemuan nanti yang akan diadakan pada hari Kamis minggu depan, karena hanya akan membuat kecewa nantinya.

Selain itu juga, pertemuan ini dilanjutkan ketika kedua Negara tersebut menaikkan tarifnya. Satu sisi, kami juga tidak nyaman dengan sikap Trump yang mampu membuat pasar bergejolak dan mendikte kebijakan melalui tweet.

Bagaikan jentikan jari Thanos, Trump menyadari kekuasaan yang dimilikinya, namun imbasnya tidak begitu baik untuk pasar.

China akan terfokus terhadap penyelesaikan perang dagang, dan yang paling terpenting adalah menghentikan eskalasi perang dagang yang terus semakin meningkat.

Gao Feng menyampaikan bahwa bahwa eskalasi perang dagang tidak akan menguntungkan China, Amerika, maupun dunia.

Yang paling penting adalah menciptakan situasi dan kondisi yang diperlukan untuk melanjutkan negosiasi.

Saat ini marilah kita berharap bahwa pertemuan yang akan terjadi pada hari Kamis nanti akan benar terjadi, karena pasar sudah memberikan optimis terhadap pertemuan tersebut meskipun sekali lagi jangan berharap banyak.

“Kami merekomendasikan wait and see dengan potensi pergerakan naik dan turun dengan rentang 35 – 60 bps. Lebih dari itu akan menjadi arah selanjutnya bagi pasar,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Jumat (30/8/2019).