BBNI Kaji Turunkan Bunga Kredit

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tengah melakukan evaluasi suku bunga kredit setelah Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan (BI) 7 Day Reverse Repo Rate ke level 5,5%.

Hal itu disampaikan Direktur BBNI, Rico Rizal Budidarmo di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (27/8/2019)

"Jika dampak terhadap cost of fund sudah terlihat dan likuiditas longgar, maka kami akan segera evaluasi tingkat bunga kredit," kata dia.

Ia menjelaskan, pihaknya tengah focus menurunkan biaya dana dengan mengarah pada tingkat bunga deposito, terutama yang special rate. Dan hal itu telah dilakukan sejak Bank Indonesia menurunkan BI 7day Reverse Repo Rate ke level 5,75% dan kembali menurunkan menjadi 5,5% pada minggu lalu.

Rico menambahkan, penyaluran kredit BBNI ditopang oleh kemampuan perseroan dalam menjaga likuiditas di tengah kondisi pasar keuangan yang ketat.

Tercermin dari penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) di Semester I-2019 yang bertumbuh 13% (yoy) menjadi Rp595,07 triliun.

"BNI mampu menjaga rasio dana murah, ditunjukkan dari komposisi CASA mencapai 64,6% dari total DPK," jelasnya.

Lebih jauh dia merincikan, pada paruh pertama 2019, BBNI mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 20 persen (year on year) menjadi Rp549,23 triliun.

Rico juga mengatakan, pertumbuhan kredit BNI didorong oleh pembiayaan pada korporasi yang mencapai 51,9% dari total portfolio kredit BBNI.

"Credit cost juga menunjukkan perbaikan, turun dari 1,7 persen di Semester I-2018 menjadi 1,4 persen pada Semester I 2019," ucap Rico.