ANALIS MARKET (21/8/2019) : Pasar Obligasi Diproyeksi Bervariatif dengan Potensi Rentang Pergerakan 25 – 60 Bps

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi bergerak bervariasi kemarin (20/8) dengan kecenderungan melemah.

“Apabila kita menilik pergerakan obligasi dalam beberapa hari ini, terlihat tampaknya pasar sedang wait and see, sehingga terlihat pergerakan yang anomaly. Satu sisi mereka ingin mengambil posisi, disisi yang lain mereka ingin menanti keputusan Bank Sentral Indonesia yang diikuti dengan pidato dari Powell pada hari Jumat nanti, tidak ketinggalan juga ada notulensi The Fed yang akan keluar pada dini hari nanti,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Rabu (21/8/2019).

Ditambahkan, pergerakan sejumlah efek, baik saham maupun obligasi keduanya kompak terlihat kurang bergairah, memang kalau kita tilik karena tidak adanya sentiment disana.

Adapun diperdagangan Rabu (21/8) pagi ini, pasar obligasi diperkirakan akan dibuka bervariatif dengan potensi rentang pergerakan 25 – 60 bps, lebih dari itu, akan menjadi pergerakan pasar.

Namun pasar juga pasti akan menanti pertemuan Bank Sentral Indonesia yang akan berlangsung pada tanggal 22 August nanti.

Sedangkan sentiment yang menjadi sorotan investor, dimulai dari Amerika vs Eropa terkait dengan pajak yang akan dikenakan oleh Amerika untuk pengiriman mobil Eropa.

Trump mengatakan bahwa berurusan dengan Uni Eropa sangat sulit, karena mereka mendorong penawaran yang tinggi.

Trump memiliki semua kartu di Amerika, sehingga yang harus kami lakukan adalah memberikan pajak kepada mobil mereka dan mereka pun tentu akan memberikan apapun yang kami inginkan karena mereka telah mengirim jutaan Mercedes dan BMW ke Amerika.

Ancaman yang semula awalnya dianggap bercanda pada awal August lalu kini menjadi kenyataan.

Ancaman ini muncul setelah Trump menandatangani kesepakatan dengan Uni Eropa pada awal August silam yang berisikan mengenai kesepakatan peningkatan ekspor daging sapi Amerika, yang dimana sebagian besar petani di Amerika telah mendapatkan pukulan yang besar akibat perang dagang dengan China.

Ekspor daging sapi Amerika akan mendapatkan bebas bea tahunan ke Uni Eropa dan diperkirakan akan mengalami kenaikkan menjadi 3x lipat menjadi $420 juta dari hasil kesepakatan tersebut.

Mengenai pajak mobil dari Amerika untuk Eropa sendiri sebetulnya telah ditunda oleh Trump selama 180 hari pada pertengahan May lalu, dan tentunya penundaan tersebut selesai pada bulan August ini.

Hal ini patut kita nantikan karena apa yang akan dilakukan selanjutnya antara Amerika dan Eropa berikutnya.

Beralih dari sana, penantian akan pidato Powell menjadi titik yang paling krusial bagi pasar saat ini, meskipun kita juga menanti pengumuman Bank Indonesia tentunya. Namun titik perhatiannya berbeda.

Untuk pidato Powell, ini akan menjadi klarifikasi apakah The Fed hanya akan memotong tingkat suku bunga beberapa kali saja sebagai reaksi atas perlambatan ekonomi di China ataukah ini akan menjadi rangkaian awal pemangkasan tingkat suku bunga yang berkelanjutan?

Dalam briefing pertemuan tersebut juga Powell akan membahas pemangkasan tingkat suku bunga yang sudah dilakukan kemarin untuk pertama kalinya dalam satu decade.

Dan tentu saja ini akan menjadi momentum bagi The Fed, khususnya Powell untuk menunjukkan sekali lagi independensi dari The Fed yang belakangan ini semakin kian santer ditekan oleh Trump.

“Ditengah tengah minimnya sentiment, hari ini pergerakan pasar berpotensi flat. Tetap cermati setiap perkembangan yang terjadi, karena akan menjadi arah selanjutnya. Kami merekomendasikan wait and see hari ini,” sebut analis Pilarmas.