Volume SUN Diperdagangan Senin Kemarin Senilai Rp14,55 Triliun dari 47 Seri

foto : ilustrasi (ist)
foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian fixed income MNC Securities yang dirilis Selasa (09/7/2019) menyebutkan, volume perdagangan Surat Utang Negara (SUN) yang dilaporkan pada perdagangan kemarin (08/7), mengalami penurunan dibandingkan dengan volume perdagangn sebelumnya, yaitu tercatat senilai Rp14,55 triliun dari 47 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan.

Adapun volume perdagangan Surat Utang Negara seri acuan yang dilaporkan senilai Rp7,97 triliun.

Obligasi Negara seri FR0078 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp5,39 triliun dari 102 kali transaksi di harga rata - rata 106,96% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0077 senilai Rp2,06 triliun dari 49 kali transaksi di harga rata - rata 104,70%.

Sementara itu, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp2,52 triliun dari 44 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

Obligasi Berkelanjutan III Bank BTN Tahap II Tahun 2019 (BBTN03ACN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp834,50 miliar dari 35 kali transaksi di harga 100,01% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan IV Federal International Finance Tahap I Tahun 2019 Seri A (FIFA04ACN1) senilai Rp360,00 miliar dari 19 kali transaksi di harga rata - rata 99,95%.

Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup pada level 14108,00 per dollar Amerika, mengalami pelemahan dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya sepanjang sesi perdagangandan bergerak pada kisaran 14099,00 hingga 14155,00 per dollar Amerika.

Nilai tukar rupiah bergerak melemah seiring dengan sebagian besar pelemahan mata uang regional terhadap dollar Amerika, dimana pada perdagangan kemarin (08/7), mata uang Mata uang Won Korea Selatan (KRW) memimpin pelemahan mata uang regional sebesar 0,98% yang diikuti oleh Rupee India (INR) dan Baht Thailand (THB) masing-masing sebesar 0,42% dan 0,40%.

Adapun mata uang Renminbi China (CNY) merupakan satu-satunya mata uang regional yang mengalami penguatan yaitu sebesar 0,18% terhadap Dollar Amerika.

Disisi lain, Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik pada level 2,037% sebagai respon pelaku pasar atas positifnya beberapa data yang dirilis pada akhir pekan kemarin (05/7), memberikan sinyal akan cukup baiknya data sektor tenaga kerja Amerika Serikat yang disampaikan pada hari Jum'at kemarin.

Data sektor tenaga kerja menjadi salah satu katalis positif pada perdagangan US Treasury, sejalan dengan kenaikan US Treasury untuk tenor 10 tahun, imbal hasil US Treasury 30 tahun juga mengalami kenaikan di level 2,521%.

Adapun imbal hasil surat utang Jerman (Bund) dengan tenor yang sama mengalami kenaikan sebesar 1,2 bps di level 0,235% sedangkan imbal hasil Inggris (Gilt) dengan tenor 10 tahun juga terlihat mengalami kenaikan, di level 0,716%.

Pergerakan imbal hasil surat utang global yang cenderung mengalami kenaikan tersebut kami perkirakan akan masih memberikan tekanan terhadap pergerakan harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika.