Volume SUN Diperdagangan Kamis Kemarin Senilai Rp13,46 Triliun dari 43 Seri
Pasardana.id – Riset harian fixed income MNC Securities yang dirilis Jumat (05/7/2019) menyebutkan, volume perdagangan Surat Utang Negara (SUN) yang dilaporkan pada perdagangan kemarin (04/7), tercatat senilai Rp13,46 triliun dari 43 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp4,51 triliun.
Adapun Obligasi Negara seri FR0078 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,00 triliun dari 108 kali transaksi di harga rata - rata 106,38% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0077 senilai Rp1,34 triliun dari 49 kali transaksi di harga rata - rata 105,76%.
Sementara itu, volume pada Surat Berharga Syariah Negara tertinggi didapati pada Project Based Sukuk seri PBS014 sebesar Rp730,00 miliar untuk 10 kali transaksi dan diikuti oleh Surat Perbendaharaan Negara Syariah seri SPNS01122019 dengan volume sebesar Rp616,00 miliar dari 5 kali perdagangan.
Disisi lain, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,25 triliun dari 52 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.
Obligasi II Tridomain Performance Materials Tahun 2019 (TDPM02) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp280,00 miliar dari 6 kali transaksi di harga rata - rata 100,01% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan III Bank BTN Tahap II Tahun 2019 Seri A (BBTN03ACN2) senilai Rp145,00 miliar dari 3 kali transaksi di harga rata - rata 100,03%.
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup melemah sebesar 12,00 pts (0,08%) pada level 14134,00 per dollar Amerika setelah mengalami pelemahan pada perdagangan kemarin.
Dibuka dengan mengalami penguatan dan kemudian bergerak melemah hingga akhir sesi perdagangan yang bergerak pada kisaran 14104,00 - 14137,00 per dollar Amerika, pelemahan nilai tukar rupiah pada perdagangan kemarin terjadi di tengah kecenderungan mata uang regional yang juga mengalami penguatan terhadap dollar Amerika.
Mata uang Rupee India (INR) memimpin penguatan mata uang regional sebesar 0,52% diikuti oleh mata uang Won Korea Selatan (KRW) dan Renminbi China (CNY) yang menguat masing-masing sebesar 0,22% dan 0,13%.
Sedangkan mata uang Baht Thailand (THB) dan Rupiah Indonesia (IDR) merupakan mata uang regional yang terlihat mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika masing-masing sebesar 0,30% dan 0,08%.

