ANALIS MARKET (27/6/2019) : Pasar Obligasi Diperkirakan Bergerak Bervariasi dengan Rentang Pergerakan Harga 15 – 40 Bps
Pasardana.id - Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi terlihat ‘ababil’ kemarin (26/6), termasuk pergerakan anomaly yang terjadi di pasar obligasi.
“Ada keraguan para pelaku pasar dan investor disana, dengan pergerakan harga obligasi yang naik dan turun dalam rentang 15 – 45 bps, membuat harga obligasi menjadi tidak bergerak kemana mana. Meskipun FOMC meeting telah usai, namun di depan masih ada penantian akan hasil MK dan pertemuan antara China dan Amerika yang akan berlangsung,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Kamis (27/6/2019).
Lebih lanjut, riset Pilarmas menyebutkan, diperdagangan Kamis (27/6/2019) pagi ini, pasar obligasi diperkirakan akan bergerak bervariasi dengan rentang pergerakan harga 15 – 40 bps.
Selama pasar obligasi tidak bisa menembus batas resistensi atas, hal ini hanya tinggal menunggu waktu saja sampai pasar obligasi mengalami penurunan.
“Oleh sebab itu kehati hatian merupakan hal yang terpenting saat ini. Transaksi obligasi menurut kami akan lebih baik kalau kita berfokus terhadap obligasi jangka pendek ditengah ketidakpastian yang mendera,” jelas analis Pilarmas.
Sementara itu, di pagi hari ini, pelaku pasar akan mencermati tentang statement Steven Mnuchin yang mengatakan bahwa Amerika dan China hampir mencapai kesepakatan perdagangan, dan dia optimis bahwa kemajuan dapat dicapai selama pembicaraan pada akhir pekan antara Trump dan Xi di Osaka Jepang.
Kami sudah sekitar 90% menuju perjalanan kesana *dengan kesepakatan, dan saya pikir akan ada jalan untuk menyelesaikan ini.
Steven sendiri meyakini bahwa Trump dan Xi akan membuat kemajuan dalam pembicaraan yang sebelumnya tengah berhenti akibat kenaikkan tarif ditengah negosiasi dari Trump serta memberikan sanksi terhadap Huawei.
Steven menambahkan pesan yang ingin kami dengar adalah bahwa mereka ingin kembali ke meja dan melanjutkan perundingan, karena saya pikir ada hasil yang baik untuk ekonomi mereka dan ekonomi Amerika untuk mendapatkan perdagangan yang seimbang dan untuk terus membangun hubungan ini.
Namun yang menarik adalah, Steven tidak memberikan tentang perincian mengenai 10% terakhir dari kesepakatan itu sendiri yang melibatkan atau mungkin akan menjadi point penting untuk menyelesaikan kesepakatan.
Ketika Steven sedang mengatakan banyak hal, disatu sisi Trump mengatakan kemarin bahwa Trump tengah mempersiapkan Plan B terkait pembicaraan mengenai perdagangan yang akan dilakukan nanti.
Trump juga mengatakan bahwa tambahan tarif Amerika yang substansial akan ditempatkan pada barang barang dari China jika tidak ada kemajuan dalam kesepakatan perdagangan setelah pertemuan di Osaka nanti.
Plan B saya dengan China adalah menerima miliaran Dollar dalam sebulan, dan akan akan melakukan lebih sedikit Bisnis dengan mereka.
Sebelumnya, Trump mengatakan, Ia akan memutuskan untuk menaikkan tarif pada sisa $300 miliar impor China jika Trump tidak menyukai apa yang Ia dengar dari Xi pada pertemuan nanti. Trump mengatakan bahwa Ia menyukai China dan Xi Jinping, tetapi mereka telah mengambil keuntungan dari Amerika untuk waktu yang begitu lama. Mereka juga mendevaluasi mata uang mereka seperti bola ping pong. Tanpa kita sadari, konflik antara Amerika dan China sudah hampir berjalan setahun namun belum menghasilkan kesepakatan apa apa.
Kami melihat bahwa potensi untuk mereka baikkan pada akhir pekan nanti, masih terbuka lebar, namun 65% mungkin masih akan menemui kendala. Dengan ego dari Trump serta keinginannya untuk membuat neraca perdagangannya menjadi adil, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada proses disana yang harus kita hargai, karena deficit perdagangan yang sudah terjadi antara China dan Amerika sudah berlangsung cukup lama.
Disatu sisi, Xi menjadi dilemma saat ini. Xi harus berjuang untuk memberikan sesuatu yang adil bagi Amerika, namun tanpa mengubah fundamental Bisnis dari China itu sendiri.
Ditengah tengah situasi dan kondisi tersebut, ekonomi China yang melambat memberikan tekanan lebih banyak kepada Xi. Ekonomi yang mulai rapuh menjadikan Xi kurang percaya diri menghadapi Trump pada pertemuan nanti.
Meskipun Pemerintah dan Bank Sentral menyalurkan stimulus kepada Perusahaan kecil dan sector swasta, tetapi hal itu hanya menunda rasa sakit sementara yang akan muncul dikemudian hari.
Karena Perusahaan kecil merupakan tulang punggung dari ekonomi China dan menjadi Mayoritas bagi lapangan kerja.
“Kami merekomendasikan wait and see hari ini sembari menonton MK,” jelas analis Pilarmas.

