ANALIS MARKET (08/5/2019) : Pasar Obligasi Berpotensi Melemah Terbatas
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi terkapar setelah tidak adanya sentiment positif yang mampu menyelamatkannya.
Pasar obligasi melalui lelang kemarin (07/5), justru malah memberikan tekanan untuk turun kembali, hal ini disebabkan oleh tingginya imbal hasil yang diminta yang diikuti dengan rendahnya total penawaran yang masuk.
Rendahnya total penawaran memberikan indikasi bahwa para pelaku pasar dan investor sedang mengawasi bagaimana perkembangan terkait dengan perang dagang antara Amerika dan China yang terus memanas setiap harinya.
Lebih lanjut, analis Pilarmas menilai, diperdagangan Rabu (08/5/2019) pagi ini, pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas. Keterbatasan ini datang dari ruang obligasi untuk melemah yang sudah habis, dan hanya menunggu rebound sesaat.
Adapun sentimen diperdagangan Rabu (08/5) pagi ini akan datang lagi-lagi dari Amerika dan China.
Akhirnya, atas undangan Robert dan Steven, Liu He akan mengunjungi Amerika untuk mengadakan pembicaraan mengenai perdagangan dari tanggal 9 – 10 May.
Pembicaraan ini memiliki tensi yang sangat tinggi ditengah tengah mulai hilangnya harapan untuk terciptanya perdamaian perang dagang. Namun disaat yang sama, menurut beberapa sumber yang mengetahui masalah tersebut, China sedang mempersiapkan tarif pembalasan atas impor Amerika jika Trump jadi untuk melakukan ancamannya.
Dan hal itu akan terjadi efektif satu menit setelah Amerika benar benar menaikkan tarif tersebut.
Hal ini tentu akan memberikan implikasi yang sangat besar terhadap perekonomian global apabila hal itu terjadi.
Bola panas saat ini berada di China, apakah mereka mau melunak dengan pembahasan kesepakatan, ataukah justru mereka juga tidak takut untuk mengadakan tarif pembalasan.
“Menurut kami tentu hal ini masuk akal, apabila Amerika juga terlalu memaksakan kehendak terhadap keinginannya kepada China,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Rabu (08/5/2019).
Steven dan Robert mengatakan kepada wartawan bahwa seluruh tim telah setuju dengan langkah terbaru dari Trump untuk meningkatkan tarif. Indeks S&P telah turun sebanyak 2.2% sejak tweet yang dilakukan Trump beberapa hari yang lalu, sementara dari China telah turun sebanyak 4.9% atau kurang lebih senilai $487 miliar.
Dari kabar yang beredar, Robert-lah yang memicu munculnya tweet Trump pada hari Minggu lalu ketika menjelaskan kepada Trump dengan dugaan China melonggarkan ketentuan ketentuan kesepakatan yang dianggap oleh Amerika telah selesai sebelumnya.
Namun kami melihat Trump sendiri sejauh ini mungkin terlihat seperti menggertak, karena biar bagaimanapun Trump membutuhkan kemenangan atas China untuk pemilu 2020 yang akan datang.
Kabar baiknya biar bagaimanapun kisruh ini harus berakhir, cepat atau lambat keputusan itu akan datang pada tanggal 10 May nanti.
“Kami merekomendasikan jual hari ini dengan potensi beli,” jelas analis Pilarmas.

