Volume SUN Diperdagangan Senin Kemarin Senilai Rp6,88 Triliun dari 37 Seri
Pasardana.id – Riset harian MNC Securities yang dirilis Selasa (23/4/2019) menyebutkan, volume perdagangan Surat Utang Negara (SUN) yang dilaporkan pada perdagangan kemarin (22/4) mengalami penurunan dibandingkan dengan volume perdagangan sebelumnya, yakni senilai Rp6,88 triliun dari 37 seri Surat Utang Negara dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp3,55 triliun.
Obligasi Negara seri FR0077 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,41 triliun dari 10 kali transaksi di harga rata - rata 103,5% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0079 senilai Rp982,46 miliar dari 65 kali transaksi di harga rata - rata 103,15%.
Sementara itu, untuk perdagangan sukuk negara didapati pada Surat Perbendaharaan Negara—Syariah dengan seri SPNS01052019 menjadi sukuk negara dengan perolehan volume terbesar pada perdagangan kemarin yaitu sebesar Rp300,00 miliar dari 4 kali transaksi dan diikuti oleh seri SPNS01082019 sebesar Rp200,00 miliar dari 2 kali transaksi.
Adapun untuk Project Based Sukuk seri PBS016 didapati volume sebesar Rp100,00 miliar dari 1 kali transaksi dan Sukuk Negara Ritel seri SR010 sebesar Rp55,91 miliar dari 12 kali perdagangan.
Sementara itu, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp839,11 miliar dari 29 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.
Obligasi Berkelanjutan III Federal International Finance Tahap V Tahun 2019 Seri A (FIFA03ACN5) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp213 miliar dari 13 kali transaksi di harga rata - rata 100,28% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan IV Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2019 Seri A (TUFI04ACN1) senilai Rp155,00 miliar dari 7 kali transaksi di harga rata - rata 103,54%.
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup melemah sebesar 33,50 pts (0,23%) di level 14078,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan mengalami pelemahan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 14045,00 hingga 14093,00 per Dollar Amerika.
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika seiring dengan pergerakan mata uang regional yang cenderung mengalami pelemahan di tengah menguatnya Dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia.
Mata uang Peso Filipina (PHP) memimpin pelemahan mata uang regional sebesar 0,51% yang diikuti oleh Won Korea Selatan (KRW) dan Rupee India (INR) masing-masing melemah sebesar 0,41% dan 0,33%. Adapun untuk mata uang regional yang menguat hanya dialami oleh mata uang Ringgit Malaysia (MYR) sebesar 0,04% terhadap Dollar Amerika.

