Harga SUN Diperdagangan Selasa Kemarin Cenderung Turun Ditengah Ketidakpastian Kondisi Ekonomi Global

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Dalam riset yang dirilis Rabu (10/4/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, perubahan harga Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin (09/4) bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan.

“Penurunan harga Surat Utang Negara yang terjadi, diakibatkan oleh para pelaku pasar yang masih menahan diri guna melakukan transaksi di pasar sekunder dan melakukan aksi wait and see ditengah ketidakpastian kondisi ekonomi global yang cukup tinggi,” jelas I Made.

Data yang dirilis oleh IMF (International Monetary Fund) memperkirakan, perekonomian Amerika akan tumbuh lebih lambat sehingga memangkas prediksinya menjadi 2,3% (vs 2,5% pada Oktober tahun lalu). Hal ini akibat dari hilangnya stimulus fiskal Amerika.

Selain itu, dari sisi domestik, para pelaku pasar akan menantikan rilis data perekonomian domestik dimana pada pertengahan bulan ini akan dirilis data neraca perdagangan untuk bulan Maret 2019.

Sementara itu, turunnya harga Surat Utang Negara juga diiringi dengan koreksi harga surat utang di negara berkembang yang lain.

Adapun, dari hasil lelang Surat Utang Negara pemerintah berhasil meraup dana sebesar Rp15,74 triliun dari total penawaran yang masuk mencapai Rp31,84 triliun.

Lebih rinci diungkapkan, perubahan harga Surat Utang Negara mencapai 47 bps yang mendorong naiknya tingkat imbal hasil hingga sebesar 17 bps.

Adapun untuk Surat Utang Negara seri acuan, keseluruhan serinya mengalami penurunan harga yang mengakibatkan adanya rata-rata perubahan tingkat imbal hasil naik sebesar 1,5 bps, dimana pada Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 20 tahun mengalami penurunan harga tertinggi sebesar 31 bps yang mendorong terjadinya kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 3,2 bps di level 8,172% dan diikuti oleh Surat Utang Negara seri acuan bertenor 15 tahun dan 10 tahun yang mengalami koreksi harga masing-masing sebesar 9 bps dan 8 bps sehingga berdampak pada meningkatnya imbal hasil sebesar 0,9 bps di level 8,043% dan 1,1 bps di level 7,625%.

Adapun untuk seri acuan yang mengalami perubahan harga terendah didapati pada tenor 5 tahun sebesar 2 bps yang mengakibatkan terjadinya kenaikan imbal hasil sebesar 0,6 bps di level 7,109%. 

Disisi lain, penurunan harga juga terlihat pada perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika ditengah penurunan tingkat imbal hasil US Treasury.

Penurunan harga didapati pada sebagian besar seri Surat Utang Negara berdonominasi mata uang Dollar Amerika.

Harga INDO24 dan INDO29 mengalami penurunan masing-masing sebesar 2,7 bps dan 5,5 bps sehingga berdampak terjadinya kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 0,6 bps di level 3,507% dan 0,7 bps di level 3,918%.

Adapun harga dari INDO44 mengalami kenaikan harga sebesar 3 bps sehingga berdampak pada turunnya tingkat imbal hasil sebesar 0,2 bps di level 4,822%, sedangkan dari INDO49 mengalami penurunan harga sebesar 11 bps yang mengakibatkan kenaikan imbal hasil sebesar 0,6 bps di level 4,674%.