ANALIS MARKET (05/3/2019) : Pasar Obligasi Berpotensi Melemah Hari Ini
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, imbal hasil obligasi bertenor 5y masih mencatatkan kenaikkan meskipun tidak banyak, namun obligasi acuan 10y, 15y, dan 20y lagi-lagi mengalami penurunan.
Imbal hasil obligasi bertenor 5y juga sebetulnya sudah saatnya untuk mengalami penurunan, namun akibat naiknya resiko ketidakpastian di masa depan, para pelaku pasar dan investor lebih memilih focus untuk mengambil obligasi jangka pendek, meskipun dalam waktu yang tidak lama, obligasi 5y akan mengalami penurunan.
Analis Pilarmas menilai, pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah khususnya bagi obligasi 10y, 15y, dan 20y. Untuk obligasi berdurasi 5y, mungkin hanya tinggal menunggu waktu, hati hati merupakan point yang sangat penting hari ini, Selasa (05/3/2019).
Lebih lanjut diungkapkan, sentimen hari ini diawali dengan dimulainya National People’s Congress. Perdana Menteri Li Keqiang akan menyampaikan laporan tahunannya tentang kebijakan ekonomi pada hari ini, dan sebuah dokumen dengan detail yang terperinci yang menjelaskan menetapkan target untuk ekspansi produk domestic bruto serta tujuan untuk kebijakan fiscal dan moneter.
China berencana untuk memotong tarif pajak pertambahan nilai yang mencakup sector manufacture sebesar 3% untuk mendorong ekonomi yang melambat. Dengan adanya potongan tersebut, dapat memberikan tambahan sebesar 600 miliar Yuan atau $90 miliar atau 0.6% dari GDP.
Tentu hal ini akan membantu untuk meningkatkan keuntungan Perusahaan ketika ekonomi menghadapi tekanan seperti sekarang ini.
Tentu hal ini juga bertujuan untuk menjaga deficit anggaran China agar tetap terjaga dibawah 3% dari GDP. Melanjutkan pertemuan antara China dan Amerika, kesepakatan tampaknya semakin dekat, namun bukan berarti perang dagang usai.
Amerika meminta China untuk menghapuskan tarif atas barang Impor yang telah dikenakannya beberapa waktu lalu, sekarang giliran China yang menginginkan Trump menghapuskan tarif yang dikenakan tahun lalu atas $200 miliar barang barang China.
Namun, beberapa penasihat Trump mengatakan bahwa tarif hanya boleh dihapus sepenuhnya setelah China memenuhi semua janjinya, yang mungkin dimana bisa memakan waktu berbulan bulan atau lebih.
Tentu disatu sisi apabila ini terjadi, akan memberatkan posisi China untuk waktu yang lama.
Sekedar tambahan dari Brexit, dengan tenggat waktu 12 March 2019 untuk menentukan proses Brexit mendorong Theresa May menjanjikan kenaikkan 1.6 miliar pound atau 2.1 miliar US untuk wilayah yang paling kekurangan di Inggris. Negosiasi ini sedang berlangsung di Brussels mengenai perubahan Backstop tersebut.
“Kami merekomendasikan jual hari ini dengan terfokus mengikuti lelang Sukuk,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Selasa (05/3/2019).

