Harga SUN Diperdagangan Rabu Kemarin Bervariasi Cenderung Turun Seiring Melemahnya Rupiah

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pada perdagangan hari Rabu, tanggal 27 Maret 2019 kemarin, harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak dengan arah bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan di tengah melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika serta minimnya sentimen dari ekternal.

Dalam riset yang dirilis Kamis (28/3/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, pada perdagangan kemarin (27/3), perubahan harga Surat Utang Negara bergerak dengan arah yang bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan.

“Hal ini masih dipengaruhi oleh faktor nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika yang mengalami penurunan di sepanjang sesi perdagangan,” jelas I Made.

Ditambahkan, hal ini turut dipicu oleh isu eksternal dimana kondisi global saat ini belum menunjukan arah yang jelas. Isu Brexit masih berpotensi membuat pelaku pasar kembali melakukan aksi wait and see.

Begitu juga dengan isu dagang antara Amerika—China yang belum menunjukan adanya kesepakatan dagang. Sementara itu, persepsi risiko global menunjukan adanya peningkatan yang tercermin dari naiknya angka CDS di beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia.

“Kondisi ini akan membuat para pelaku pasar lebih cenderung memilih aset yang lebih aman (safe haven asset),” ujar I Made.

Lebih rinci disebutkan, perubahan harga Surat Utang Negara mencapai 44 bps dengan rata-rata  penurunan sebesar 4,1 bps yang mendorong adanya perubahan tingkat imbal hasil hingga sebesar 5 bps.

Sementara itu, untuk Surat Utang Negara keseluruhan seri acuannya mengalami penurunan harga.

Adapun untuk Surat Utang Negara dengan tenor 5 tahun dan 10 tahun didapati penurunan harga masing-masing sebesar 2 bps dan 10 bps yang mendorong naiknya imbal hasil sebesar 0,4 bps di level 7,049% dan 1,4 bps di level 7,601%.

Sementara itu, untuk Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 15 tahun dan 20 tahun mengalami penurunan harga masing-masing sebesar 26 bps dan 1 bps yang mengakibatkan kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 3 bps di level 8,040% dan 0,0 bps di level 8,100%

Disisi lain, perubahan harga terlihat pada perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika yang mengalami kenaikan dimana terjadi ditengah turunnya tingkat imbal hasil US Treasury.

Kenaikan harga didapati pada keseluruhan seri acuan Surat Utang Negara berdonominasi mata uang Dollar Amerika.

Adapun untuk harga seri INDO24 mengalami kenaikan harga sebesar 6,8 bps yang mendorong penurunan imbal hasil sebesar 1,5 bps di level 3,479%.

Adapun untuk seri INDO29 dan INDO44, keduanya mengalami kenaikan harga masing-masing sebesar 40 bps dan 72,2 bps sehingga berdampak kepada penurunan tingkat imbal hasil masing-masing di level 3,839% dan 4,767%.

Sedangkan untuk seri INDO49 mengalami kenaikan harga sebesar 84 bps yang mengakibatkan turunnya tingkat imbal hasil sebesar 4,8 bps di level 4,652%.