ANALIS MARKET (21/3/2019) : IHSG Diproyeksi Bergerak Menguat, Sektor Konstruksi Berpotensi Dorong Pergerakan
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pelaku pasar pada hari ini, Kamis (21/3/2019), mencermati sentiment The Fed yang menyampaikan bahwa kenaikkan suku bunga The Fed dapat ditahan untuk beberapa waktu karena adanya resiko global yang membebani prospek ekonomi dan inflasi.
Powell menyampaikan bahwa “Kami tidak melihat data yang masuk menunjukkan arah kemana kami harus bergerak. Data tersebut meminta kami untuk lebih bersabar dan membiarkan situasi dan kondisinya mengklarifikasi data tersebut.”
Para pejabat The Fed juga menyampaikan mereka memangkas proyeksi kenaikkan tingkat suku bunga tahun ini dari 2x mungkin menjadi tidak sama sekali.
Tidak hanya itu saja, mereka juga memutuskan untuk memperlambat penarikan kembali kepemilikkan obligasi Bank Sentral Amerika yang akan dimulai May dan akan berakhir pada bulan September, nilainya pun diturunkan dari $30 billion menjadi $15 billion.
Powell juga menyampaikan bahwa The Fed kian dekat dengan dua sasaran utamanya, yaitu inflasi yang rendah dan stabil serta lapangan kerja yang terus membaik.
Resiko tetap ada, yaitu perang dagang, perlambatan pertumbuhan di China dan Eropa, serta proses Brexit yang masih menggelantung.
Analis Pilarmas menilai, perkembangan The Fed tentu akan menjadi titik balik bagi perkembangan capital inflow di Emerging Market tidak terkecuali Indonesia. Dengan adanya keyakinan bahwa The Fed akan menahan tingkat suku bunganya, tentu hal ini sekiranya dapat mempengaruhi Bank Indonesia, setidaknya untuk memikirkan untuk menurunkan tingkat suku bunganya pada semester 2 nanti yang semoga akan dibahas pada RDGI pada hari ini.
“Meskipun kami memproyeksikan Bank Indonesia akan menahan tingkat suku bunganya, namun tanggapan dan pandangan serta strategi Bank Indonesia berikutnya patut kita tunggu,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Kamis (21/3/2019).
Beralih menuju perang dagang, para pejabat di Amerika sedikit tertegun dengan China yang mendorong balik beberapa tuntutan Amerika dalam pembicaraan perdagangan.
Pejabat China mengubah sikap mereka setelah menyetujui perubahan kebijakan intelektual, namun pejabat China sendiri belum mendapatkan jaminan dari proses Administrasi Trump bahwa tarif yang sedang dikenakan saat ini akan dicabut.
Namun ancaman tarif tersebut merupakan kunci penting bagi Amerika serikat agar China tidak akan mengingkari kesepakatan.
Analis Pilarmas menilai hal ini akan dapat menimbulkan selisih pendapat yang memperburuk suasana. Kalau kita mundur kebelakang, China menyampaikan bahwa mereka ingin perjanjian yang adil, setara, dan dua arah. Sehingga tentu China akan mengubah sikap mereka apabila ternyata perjanjian tersebut tidak berjalan secara adil.
“Secara teknikal IHSG saat ini masih berada pada fase uptrend, Saat ini, IHSG sudah mendekati area overbought namun berpotensi bergerak menguat terbatas dalam jangka waktu pendek. IHSG hari ini diproyeksikan bergerak menguat dan ditradingkan pada level 6.470 – 6.540. Beberapa saham yang berada pada sektor konstruksi, pertambangan dan aneka industri dapat di cermati dalam waktu dekat ini,” jelas analis Pilarmas.

