ANALIS MARKET (12/3/2019) : Sektor Konsumer Diproyeksi Jadi Penggerak Utama IHSG Hari Ini

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun tipis kemarin (11/3). Pergerakan ditekan oleh kelanjutan net foreign sell, khususnya di sektor keuangan. Adapun sector perdagangan yang mengalami Top Losers, yaitu: Basic Industry (-1.14%), Agriculture (-0.73%), dan Infrastructure (-0.49%).

Lebih lanjut riset NH Korindo juga menyebutkan, Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp559 miliar kemarin (11/3), dengan sektor perbankan mengalami net sell asing terbesar, hingga Rp293 miliar.

Investor asing terlihat wait and see setelah The Fed menyatakan akan melihat rilis data pertumbuhan penjualan ritel AS.

Rilis data yang sebelumnya menunjukkan penjualan ritel AS turun pada angka terendah sebesar -1,2%.

The Fed saat ini akan memperhatikan data tersebut untuk melihat tanda-tanda apakah konsumsi penduduk AS telah rebound dari titik terendah di 2018.

Adapun Investor domestik mencatatkan net sell sebesar Rp34 miliar untuk sektor konstruksi. Hal ini dilakukan saat saham WEGE (Wijaya Karya Bangunan Gedung) mengalami penguatan sebesar 3,87% sehingga investor domestik memanfaatkan kesempatan untuk profit taking pada saham WEGE.

“Untuk hari ini, kami mengestimasi IHSG akan bergerak sideways dengan support range 6300-6350 dan resistance range 6420-6460,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset yang dirilis Selasa (12/3/2019).

Riset juga menyebutkan, dari 30 saham yang termasuk di dalam INNI Index, sektor konsumer direkomendasikan sebagai pilihan utama hari ini dengan alasan bahwa pekan ini Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data neraca perdagangan dan kami perkirakan neraca impor-ekspor Indonesia masih akan tertekan oleh harga komoditas ekspor Indonesia yang masih lemah.

“Oleh sebab itu, kami melihat sektor konsumer masih sebagai andalan utama dalam jangka pendek di dalam INNI Index ditopang oleh kestabilan pertumbuhan konsumsi domestik di Indonesia,” jelas analis NH Korindo.