ANALIS MARKET (04/2/2019) : Kondisi Pasar Bergerak Positif Didorong Sentimen Kesepakatan AS-China
Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas yang dirilis Senin (04/2/2019) menyebutkan, kondisi pasar relatif positif dengan adanya sentimen positif dialog perdagangan AS-China menyokong bursa regional dimana Shanghai naik 1.3% dan Nikkei225 naik 0.1%.
Adapun diperdagangan akhir pekan lalu (01/2), DJIA ditutup menguat 0.26% ke level 25,063 didukung data penciptaan lapangan kerja AS yang lebih tinggi dari konsensus.
Sementara itu, IHSG menguat tipis 0.09% sementara Rupiah menguat di bawah Rp 14,000 atau di level Rp 13,947/USD didukung kenaikan di pasar obligasi.
Beberapa aksi korporasi yang dilakukan para emiten juga layak dicermati, antara lain;
BEST – Belanja Modal
PT Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar Rp 600 Miliar. Dana belanja modal akan digunakan perseroan untuk mengembangkan kawasan industry yang sudah ada dan membuka kawasan industry baru seluas 600 Ha. Saat ini, perseroan juga menjajaki kemungkinan membuka kawasan industry baru di luar Jabodetabek, tetapi masih di pulau Jawa. Tahun ini, perseroan menargetkan menjual lahan industry seluas 40 Ha.
WIKA – Target Laba Bersih
PT Wijaya Karya (WIKA) menargetkan laba bersih pada tahun ini sebesar Rp 3.01 Triliun. Target tersebut akan ditopang oleh penjualan perseroan yang diperkirakan akan mencapai 42.13 Triliun. Optimis perseroan pada tahun 2019 tercermin dari kontrak baru yang ditargetkan naik 32% menjadi Rp 66.74 Triliun dibandingkan kontrak tahun lalu sebesar Rp 50.65 Triliun. Target-target tersebut sejalan dengan rencana perseroan untuk berinvestasi lebih agresif pada lini bisnis energy, property, dan infrastruktur.
BBTN – Target KPR
PT Bank Tabungan Negara (BBTN) menargetkan pertumbuhan kredit perumahan dan apartemen sebesar 15% tahun ini atau lebih rendah dari tahun 2018 sebesar 19.8% YoY. BBTN masih mengantisipasi kondisi politik dan factor dari global.
INCO – Kinerja Keuangan
PT Vale Indonesia (INCO) mencatatkan laba bersih USD 65.5 juta atau meningkat dari sebelumnya rugi USD 15.2 juta didukung kinerja dari gross margin yang lebih baik. Pendapatan perusahaan di 2018 tumbuh sebesar 23.4%.

