ANALIS MARKET (26/2/2019) : Rupiah Berpotensi Menguat Menuju Kisaran Antara Rp14.000 - Rp14.010 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat hijau, indikasi indeks di bursa Asia bergerak naik terbawa sentimen positif naiknya indeks di bursa global, walaupun harga minyak mentah Selasa (26/2) pagi ini dibuka turun dibandingkan pembukaan kemarin.

Adapun mata uang kuat Asia, yen dan Sin dolar dibuka menguat terhadap USDolar pagi ini.

“Kondisi ini bisa menjadi sentimen penguatan rupiah hari ini menuju kisaran antara Rp14.000 - Rp14.010 per USD (kurs tengah Bloomberg),” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam riset yang dirilis Selasa (26/2/2019).

Lebih lanjut, riset SAM juga menyoroti laporan Pefindo yang mencatat per 18 Februari terdapat 27 korporasi yang akan menerbitkan surat utang di tahun 2019 ini senilai Rp.28,1 triliun. Dari jumlah tersebut didominasi oleh sektor industri keuangan.

Di sisi lain, pemerintah berencana terbitkan senilai (gross) Rp.833,94 triliun. Ada potensi perebutan dana yang meningkat antara korporasi dan pemerintah yang bisa menimbulkan kompetisi kupon dan imbal hasil.

Sementara dari eksternal, data ekonomi AS yang diumumkan kemarin (25/2) masih menunjukkan penguatan. Inventori pada pedagang besar naik 1,1% mom pada Januari 2019 – tertinggi sejak Oktober 2013.

Naiknya inventori ini sebagai indikasi antisipasi pelaku usaha terhadap potensi kenaikan permintaan.

Data lainnya The Fed Dallas mencatat aktivitas usaha di sektor manufaktur yang naik. Namun LEI bulan Janauri 2019 mulai melambat. LEI menjadi indikator potensi ekonomi AS pada 6 bulan mendatang.