ANALIS MARKET (18/2/2019) : Sentimen Positif dari Faktor Global Dorong Pasar Obligasi 'Sumringah'
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi pada perdagangan Jumat (15/2) lalu, kembali melanjutkan pelemahan.
Sentimen negative dari global membuat harga obligasi kembali mengalami penurunan, tatkala perundingan antara Amerika dan China belum mendapatkan kemajuan.
“Namun pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi mengalami penguatan,” ujar analis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (18/2/2019).
Lebih rinci dijelaskan, secara teknikal analisa, pasar obligasi masih terlihat mengalami tekanan sehingga masih sangat berpotensi untuk mengalami penurunan. Namun demikian, sinyal positif yang datang dari kedua belah pihak, China maupun Amerika, tentu akan membuat pasar sumringah hari ini.
Asal tahu saja, kedua Negara tersebut mengirim sinyal untuk mencapai kesepakatan dan akan memperpanjang pembicaraan untuk mengakhiri perang dagang antara kedua Negara besar ini.
Trump juga telah mengundang teamnya pada akhir pekan kemarin untuk membicarakan lebih lanjut lagi mengenai perkembangan pertemuan yang telah dilakukan di Beijing pekan lalu. Dan sekali lagi, Trump akan memperpanjang batas waktu selama 60 hari, dari tanggal 1 Maret.
Adapun permasalahan antara China dan Amerika yang cukup besar adalah terkait dengan; 1. Hak Kekayaan Intelektual. 2. Akses Pasar. 3. Fundamental Ekonomi China.
Sementara itu, pekan ini, delegasi China akan kembali berkunjung ke Amerika untuk melanjutkan diskusi. Tentu hal ini merupakan sesuatu yang baik karena pertemuan ini konsisten, dan terus dilanjutkan.
Berita baik juga datang dari Brexit, dimana May mengatakan, dia akan kembali ke Brussels untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan Presiden Komisi Eropa, Jean Claude Juncker.
May juga akan berbicara dengan pemimpin setiap negara anggota Uni Eropa di masa mendatang.
“Tentu sentiment positif ini akan menjadi bekal untuk pasar modal pekan ini. Kami merekomendasikan hold hingga berpotensi beli, apabila pasar obligasi bergerak menguat melebihi 50 bps,” jelas analis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (18/2/2019).

