ANALIS MARKET (18/2/2019) : IHSG Berpotensi Bergerak Menguat Seiring Sentimen Positif Kesepakatan Dagang AS-China
Pasardana.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali ditutup turun pada Jumat (15/2) lalu, seiring rilis data defisit neraca perdagangan Januari yang lebih besar dari konsensus dan pelemahan nilai rupiah. Adapun sector perdagangan yang mengalami Top Losers, yaitu: Mining (-1.38%), Property (-1.35%), dan Basic Industry (-1.13%).
Lebih rinci riset juga mengungkapkan, Investor asing masih terus melanjutkan aksi net sell sebesar Rp287 miliar pada Jumat (15/2) lalu.
Sektor telekomunikasi mengalami net sell terbesar hingga Rp158 miliar. XL Axiata Tbk (EXCL) yang bergerak di bidang telekomunikasi mencatatkan net sell asing hingga Rp115 miliar, terkait rilis laporan keuangan FY2018 yang mencatatkan kerugian sebesar Rp3,2 triliun, berbalik dari posisi laba 58 miliar pada FY2017.
Adapun investor domestik melakukan net sell untuk sektor ritel hingga sebesar Rp43 miliar dengan saham utamanya Matahari Department Store (LPPF) net sell Rp28 miliar.
Pertumbuhan sektor ritel yang cenderung melambat mengakibatkan investor domestik khawatir akan potensi kinerja sektor di masa depan.
“Dengan mencermati beragam kondisi tersebut diatas, untuk hari ini, kami mengestimasi IHSG bergerak menguat dengan support range 6325-6366 dan resistance range 6440-6465,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (18/2/2019).
Riset juga menyebutkan, dengan keberhasilan AS dan Tiongkok untuk mencapai kesepakatan dalam negosiasi perdagangan, diperkirakan investor asing akan semakin agresif mencari pasar saham yang dapat memberikan return paling baik.
Apalagi sepanjang 2019, rupiah telah mengalami penguatan sebesar 2%, terkuat No. 2 di Asia setelah Thailand Baht. IHSG sendiri telah menguat 3,1% sepanjang 2019.
“Dengan niat Presiden AS untuk mengakhiri perang dagang, kami perkirakan investor asing akan terus inflow ke IHSG,” jelas analis NH Korindo Sekuritas.

