Indeks Kospi Melonjak 1,11 Persen
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, melonjak 24,37 poin, atau sekitar 1,11 persen, pada Kamis (14/2/2019), menjadi 2.225,85 yang merupakan angka penutupan tertinggi sejak 10 Oktober 2018.
Volume perdagangan mencapai 561,3 juta saham senilai 6,28 triliun won atau sekitar US$5,58 miliar, dengan saham yang naik melampaui yang turun 451 berbanding 368.
Indeks Kospi sempat melemah 0,40 persen setelah investor institusi melakukan aksi ambil untung memanfaatkan penguatan yang berlangsung tiga sesi beruntun sebelumnya. Namun setelah kabar bahwa Amerika Serikat akan memperpanjang tenggat waktu pengenaan tariff terhadap produk impor dari Tiongkok selama 60 hari tersebar, indeks Kospi terus meningkat hingga berakhir di angka penutupan.
“Aksi ambil untung sempat melemahkan angka indeks di awal perdagangan, namun kemudian kabar baik dari AS membuat aset beresiko menjadi kembali diminati para investor,” jelas Seo Sang-Young, analis Kiwoom Securities Company, seperti dikutip Yonhap News.
Saham large-cap memainkan peran penting dalam mengakibatkan berlangsungnya reli indeks Kospi untuk sesi keempat beruntun. Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing melambung 2,81 persen dan 1,57 persen. Saham LG Display dan Samsung SDS masing-masing juga meningkat secara signifikan, yaitu 2,37 persen dan 1,78 persen.
Saham perusahaan kosmetik Amore Pacific melonjak 1,47 persen. Saham LG Household & Health Care melambung 1,65 persen. Di sisi lain, saham perusahaan otomotif Hyundai Motor anjlok 2,41 persen dan saham Hyundai Mobis melemah 0,23 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 3,4 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.125,1 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia melemah hari ini dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang bergerak turun 0,06 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia berakhir datar dengan pergerakan turun hanya 4,20 poin menjadi 6.059,40. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Thailand dan Indonesia melemah, sedangkan Bursa Singapura, Filipina, Malaysia, dan Vietnam menguat.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, berakhir datar dengan pergerakan turun hanya 1,37 poin menjadi 2.719,70. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong melemah 65,54 poin, atau sekitar 0,23 persen, menjadi 28.432,05.

