ANALIS MARKET (13/2/2019) : IHSG Diproyeksi Bergerak Mixed Cenderung Menguat

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, Rabu (13/2/2019) pagi ini, cukup banyak sentiment positif yang menjadi modal untuk pergerakan Indeks hari ini.

Pertama sentiment datang dari Presiden Trump yang terbuka untuk memperpanjang batas waktu deadline kenaikkan tarif pada produk China jika kedua belah pihak mendekati satu perjanjian.

Meskipun demikian, Trump lebih cenderung menginginkan tetap dapat selesai sebelum 1 Maret 2019.

Trump juga menginginkan komitmen yang lebih dalam dari China terkait dengan perjanjian perdagangan kedua belah pihak.

Pasar tampaknya memiliki harapan untuk segera berakhir perang dagang antara AS dan China, ini terlihat adanya keinginan Presiden Amerika untuk bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping dalam upaya untuk mengakhiri perang dagang.

Hal ini tentunya menjadi harapan baru yang positif disaat para negosiator dari dua negara ekonomi terbesar dunia memulai putaran pembicaraan terakhir mereka minggu ini.

Tentu otomatis hal ini mengurangi resiko akibat tidak jadinya perjanjian kedua belah pihak, yang membuat pasar global baik saham maupun obligasi menjadi optimis.

Dan ketika para pelaku pasar dan investor optimis, tentu aliran capital inflow akan bertambah deras ke negara Emerging Market.

“Kami melihat, naik turunnya berita ini, positif negative berita terkait penyelesaian perdagangan kedua negara, sangat mempengaruhi pergerakan indeks global,” sebut analis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset yang dirilis Rabu (13/2/2019).

Beralih kepada cerita Brexit, rumors yang beredar menyampaikan bahwa rencananya saat ini adalah menunda pemungutan suara sampai minggu terakhir dibulan Maret, lalu memberikan Parlement pilihan antara merevisi atau memperpanjang diskusi mengenai Pasal 50.

Sementara itu, dari dalam negeri, investor menunggu rilis data dari neraca perdagangan, ekspor dan impor. Menurut consensus analis yang dihimpun oleh Bloomberg, neraca perdagangan Indonesia di proyeksikan masih membukukan defisit sebesar US$ 1.000 juta, impor di proyeksikan turun 2% sedangkan ekspor di proyeksikan naik 0.3%.

Memang ada sentiment positif dari global, namun data makro ekonomi dari Indonesia akan menjadi penentu seberapa besar potensi pasar akan bergerak melemah atau menguat hari ini.

“Secara teknikal, kami memproyeksikan IHSG bergerak mixed cenderung menguat dan di perdagangkan pada rentang 6.400 – 6.450 pada perdagangan hari ini,” sebut analis Pilarmas Investindo Sekuritas.