ANALIS MARKET (13/2/2019) : IHSG Diestimasi Bergerak Sideways, Investor Menantikan Kelanjutan Perundingan Dagang AS-China

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali ditutup turun, kemarin (12/2). Pergerakan ditekan oleh aksi net foreign sell yang terkait oleh rekomendasi downgrade Credit Suisse terhadap IHSG. Adapun sector perdagangan yang mengalami Top Losers, yaitu: Misc. Industry (-3.41%), Infrastructure (-2.31%), Agriculture (-2.23%).

Lebih lanjut, riset juga menyebutkan, diperdagangan kemarin (12/2), investor asing mulai meningkatkan program net sell hingga sebesar Rp566 miliar sehingga menyebabkan IHSG ditutup turun 1,06%.

Seluruh sektor dengan kapitalisasi besar mengalami net sell asing, seperti sektor otomotif sebesar Rp294 miliar, sektor telekomunikasi Rp114 miliar, dan sektor perbankan sebesar Rp28 miliar.

Adapun downgrade yang dilakukan oleh Credit Suisse atas saham Indonesia dari 20% overweight menjadi 10% underweight menjadi salah satu penyebab net sell asing.

Sedangkan investor domestik kemarin tercatat melakukan net sell hingga Rp76 miliar untuk sektor semen akibat dari 50% komponen COGS semen berkorelasi dengan USD-IDR sehingga depresiasi rupiah dapat menggerus kinerja margin.

“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, untuk hari ini, kami mengestimasi IHSG bergerak sideways dengan support range 6360-6405 dan resistance range 6505-6530,” sebut analis NH Koeindo Sekuritas dalam riset yang dirilis Rabu (13/2/2019).

Riset juga menyebutkan, Investor diperkirakan akan menantikan kelanjutan diskusi perdagangan oleh Presiden AS di Beijing besok (14/2).

Keoptimisan mulai terjadi saat Presiden AS menyatakan siap untuk memperpanjang tenggat waktu dari sebelumnya 1 Maret 2019 jika kedua belah pihak belum siap dengan kesepakatan dagang.

Sikap Presiden AS yang fleksibel memberikan sinyal kepada pelaku pasar bahwa kesepakatan ini pasti akan terjadi dalam waktu dekat meskipun belum dapat dipastikan secara waktunya.