ANALIS MARKET (13/2/2019) : Faktor Global Masih Akan Pengaruhi Imbal Hasil Obligasi
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi berbalik arah!
Meskipun pembalikan arah menjadi penguatan hanya terjadi kepada obligasi berdurasi 5y, 10y, dan 15y. Sedangkan obligasi berdurasi 20y masih mencatatkan pelemahan.
Riset juga menyebutkan, animo lelang yang hingga mencapai Rp66.3 triliun merupakan sesuatu yang sangat luar biasa.
Dengan tingginya angka penawaran, tentu ini merupakan salah satu indicator bahwa pasar obligasi Indonesia masih sangat diminati.
Tentu hal ini sejalan dengan proyeksi kami bahwa tahun 2019 akan menjadi tahun kebangkitan bagi obligasi, meskipun secara daya tarik, pasar obligasi Indonesia masih menjadi yang ke dua setelah Brazil yang menempati posisi pertama.
“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, pagi ini sebenarnya, pasar obligasi masih akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas. Penguatan pasar obligasi yang terjadi kemarin sebetulnya hanyalah akibat dari tingginya animo, sehingga mendorong harga obligasi untuk mengalami kenaikkan,” jelas analis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset yang dirilis Rabu (13/2/2019).
Namun demikian, ada beberapa sentiment yang bisa membuat imbal hasil obligasi hari ini mengalami penurunan.
Pertama, sentiment ini datang dari Presiden Trump yang terbuka untuk memperpanjang batas waktu deadline kenaikkan tarif pada produk China jika kedua belah pihak mendekati satu perjanjian. Meskipun demikian, Trump lebih cenderung menginginkan tetap dapat selesai sebelum 1 Maret 2019.
Trump juga menginginkan komitmen yang lebih dalam dari China terkait dengan perjanjian perdagangan kedua belah pihak.
Tentu otomatis hal ini mengurangi resiko akibat tidak jadinya perjanjian kedua belah pihak, yang membuat pasar global baik saham maupun obligasi menjadi optimis.
Dan ketika para pelaku pasar dan investor optimis, tentu aliran capital inflow akan bertambah deras ke negara Emerging Market.
“Kami melihat, naik turunnya berita ini, positif negative berita terkait penyelesaian perdagangan kedua negara, sangat mempengaruhi pergerakan indeks global,” jelas analis Pilarmas Investindo Sekuritas.
Sementara dari faktor Brexit, rumors yang beredar menyampaikan bahwa rencananya saat ini adalah menunda pemungutan suara sampai minggu terakhir dibulan Maret, lalu memberikan Parlement pilihan antara merevisi atau memperpanjang diskusi mengenai Pasal 50.
“Berdasarkan setiment hari ini, kami merekomendasikan hold sembari melihat pergerakan pasar lebih lanjut terkait dengan ekspektasi di pasar,” jelas analis Pilarmas Investindo Sekuritas.

