ANALIS MARKET (01/2/2019) : Pasar Obligasi Diperkirakan Masih Akan Mengalami Kenaikan
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, sesuai ekspektasi, pasar obligasi mengalami kenaikkan yang begitu luar biasa diperdagangan kemarin (31/1). Sampai Rupiah pun terbang menembus level dibawah 14.000.
Obligasi acuan bertenor 5y, 10y, dan 20y mengalami kenaikkan bersama-sama, namun sayang obligasi bertenor 15y masih belum mengalami kenaikkan yang signifikan, diharapkan tenor 15y juga akan mengikuti kenaikkan yang sudah terjadi sebelumnya.
Berita positif tidak berhenti sampai disitu. Presiden Donald Trumph akan mengirimkan negosiator perdagangan ke China setelah pembicaraan kemarin selesai. Mereka akan melakukan perjalanan untuk terus melakukan negosiasi dengan China. Pembicaraan berikutnya akan dimulai pada awal bulan Februari.
Trumph juga mengatakan bahwa pembicaraan kemarin (30-31/1) tersebut telah membuat kemajuan yang luar biasa. Dan kesepakatan yang terjadi adalah China akan membeli lima juta ton kedelai sebagai tanda awal kesepakatan yang fantastis.
Berlanjut dari berita positif, berdasarkan rumor yang beredar, Pemerintah akan melakukan roadshow terkait dengan USD Sukuk pada tanggal 4 February nanti. Tentu hal ini akan menjadi sesuatu yang baik terkait dengan strategi front loading yang dijalankan Pemerintah untuk melakukan penyerapan surat utang pada awal tahun. Hal inilah yang ditunjukkan pada penyerapan yang cukup tinggi pada lelang awal tahun.
Dengan tingginya ketidakpastian dimasa depan, khususnya terkait pemilu dan global, tentu di awal tahun inilah merupakan saat yang baik untuk menarik utang. Apalagi didukung oleh Rupiah yang pada akhirnya berhasil menembus di level dibawah 14.000 yang disertai dengan penurunan imbal hasil, tentu hal ini akan berdampak terhadap kupon yang akan diberikan oleh Pemerintah terhadap investor.
“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, hari ini pasar obligasi diperkirakan masih akan mengalami kenaikan, oleh sebab itu, kami merekomendasikan beli hari ini,” sebut analis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (01/2/2019).

