Aprindo Dukung Langkah Bulog Rambah Sektor Komersial
Pasardana.id - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan kebersediaannya mendukung langkah Perum Bulog yang akan merambah sektor komersial.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Aprindo, Roy Mandey di Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Roy mengatakan, langkah untuk menyerap produk pangan olahan Bulog sangat memungkinkan setelah sebelumnya menandatangani nota kerja sama dengan Direktur Utama Bulog Budi Waseso.
Kualitas produk Bulog pun saat ini dinilai telah memenuhi standar pasar ritel baik kemasan maupun mutu yang baik.
"Sudah ada MoU dan sudah ditunjuk jadi mitra Bulog, artinya bisa saja ada komoditi-komoditi yang lain (selain beras)," ujar Roy.
Menurut Roy, inovasi yang dilakukan Bulog merupakan transformasi yang baik dalam mengelola potensi hasil bumi di Tanah Air.
Sebagai perusahaan plat merah, Bulog punya keberpihakan yang positif terhadap produk dalam negeri dan petaninya.
Produk Bulog pun diyakini bakal memunculkan pembeli yang loyal dari berbagai kalangan.
Selain kualitas, harga yang ditawarkan dari produk eceran Bulog juga dinilai cukup kompetitif dan bersaing dengan produk impor.
"Selagi memang itu diperkenankan dan juga diizinkan, diberitahukan, diberi penguatan bahwa kita layak jualnya," ungkap Roy.
Perum Bulog sebagai perusahaan BUMN, berencana menjalankan 50 persen fungsinya untuk komersial selain 50 persen lainnnya dalam penugasan negara.
Beragam produk kebutuhan pangan eceran kini telah tersedia seperti beras, gula pasir, tepung terigu, daging kerbau beku, dan minyak goreng yang seluruhnya menggunakan brand Kita.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan pihaknya kini telah mengembangkan beras sebagai produk unggulan dengan menghadirkan 50 jenis beras yang dikemas dengan plastik kedap udara.
Selain beras, Bulog juga siap mengoptimalkan produksi pangan lainnya dengan memperbaharui pergudangan.
"Kami sedang fokus pada komersialisasi tidak hanya pada beras, kami punya 1500 unit gudang yang belum semua terpakai, kami juga punya lahan banyak dan aset-aset ini akan dioptimalkan," kata Wahyu di Jakarta, Jumat, (29/11/2019) lalu.
Aset yang dimiliki Bulog dinilai sangat mumpuni untuk bisa mengelola hasil panen para petani. Bulog pun memproyeksikan hasil pertanian tersebut bisa diolah terlebih dahulu dengan kemasan berstandar sebelum disalurkan ke pasar ritel modern.
"Kami sudah membentuk anak perusahaan di industri gula dan satu lagi di bidang logistik. Kami sekarang tinggal optimalisasi aset yang dimanfaatkan untuk sisi komersial mengelola produk nonberas seperti tepung, gula, minyak goreng dan lain lain," paparnya.

