ANALIS MARKET (26/11/2019) : IHSG Berpeluang Bergerak Melemah dan Ditradingkan Pada Level 6.023 - 6.129
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Senin (25/11), IHSG ditutup melemah 29 poin atau sebesar 0,48% ke level 6.070. Sektor industri infrastruktur, aneka industri, properti, dan keuangan menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG hari ini. Sementara investor asing melakukan penjualan bersih sebesar 324 miliar rupiah.
Adapun beberapa sentiment yang menjadi sorotan pelaku pasar yaitu;
1.HONGKONG, SEBUAH KEMENANGAN SEBUAH HARAPAN
Pada akhirnya, pemungutan suara yang terjadi di Hongkong kemarin memberikan kemenangan yang luar biasa kepada para kandidat pro demokrasi didalam pemungutan suara untuk dewan distrik. Kandidat pro – demokrasi berhasil memenangkan 85% kursi dari 452 kursi pemilihan, dan pro – Pemerintah hanya mendapatkan jatah 15% kali ini berbanding terbalik kalau kita bandingkan dengan 4 tahun lalu sebanyak 65%. Pemungutan suarapun kali ini bukan main main karena diikuti oleh 2.94 juta partisipan, dimana jumlah ini sekitar 2 kali lipat dalam pemilihan sebelumnya. Carrie Lam menyampaikan kemarin bahwa Pemerintah sangat menghormati hasil pemilihan ini. Dan hal ini adalah sebuah refleksi dari ketidakpuasan masyarakat terhadap situasi dan kondisi saat ini. Pemerintah saat ini akan mendengarkan pendapat dari masyarakat dengan rendah hati serta merenungkannya. Memang benar, meskipun secara Pemilu dimenangkan oleh kandidat pro demokrasi, namun tidak akan mengubah fakta bahwa Hongkong adalah bagian dari wilayah China. Juru bicara Kementrian Luar Negeri, Geng Shuang juga mengatakan bahwa Hongkong adalah Hongkong dan China, kami sekali lagi menegaskan bahwa China kembali mendukung Pemerintahan melalui Carrie Lam. Pemungutan suara ini merupakan ketidakpuasan masyarakat dengan Pemerintahan Lam, setelah sebelumnya masyarakat protes terkait dengan undang undang extradisi ke China. Ketidaksukaan masyarakat dengan Pemerintah naik menjadi 80% dari sebelumnya 40% tahun lalu. Sejauh ini tensi politik di Hongkong mulai mereda, dan hal ini baik untuk dunia. Setidaknya situasi dan kondisi saat ini mampu memberikan sentiment positif terhadap pasar, focus utamanya adalah bagaimana menjaga situasi ini menjadi lebih lama untuk mengurangi sentiment negative yang terjadi di pasar.
2.PIDATO PERTAMA CHRISTINE LAGARDE
Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde pada pidato pertamanya kemarin sebagai seorang President Bank Sentral Eropa menyerukan kebijakan baru yang dimana Christine mengatakan bahwa investasi public harus ditingkatkan untuk meringkan beban stimulus moneter dan memastikan Kawasan Eropa itu dapat terus berkembang ditengah tengah tekanan dunia yang kian tidak pasti. Christine juga mengatakan bahwa dirinya dan Bank Sentral Eropa akan terus mendukung perekonomian di zona Euro. Namun Christine mengatakan bahwa, kebijakan fiscal adalah elemen kunci untuk mengatasi tantangan perubahan perdagangan global dan penurunan pertumbuhan domestic. Tantangan eksternal dan domestic, mendorong kita untuk mempertimbangkan bagaimana kita harus menanggapi lingkungan yang baru. Dan jawabannya terletak pada bagaimana mengubah ekonomi terbesar kedua di dunia menjadi ekonomi yang terbuka bagi dunia namun tetap percaya diri untuk memanfaatkan sepenuhnya potensi yang ada di Eropa untuk melepaskan tingkat permintaan domestic yang lebih tinggi dan pertumbuhan dalam jangka waktu panjang. Ditengah tengah pidato tersebut, PMI Services dan Composite terus mencatatkan pelemahan, dan inilah yang akan ditangani oleh Christine pada pertemuan kebijakan pertamanya pada tanggal 12 December nanti. Christine juga menyampaikan kemarin bahwa dalam waktu dekat dia akan mengumumkan tinjauan strategi untuk Bank Sentral Eropa dalam waktu dekat. Hal ini mendapatkan sambutan yang positif dari Presiden Bundesbank Jens Weidmann, yang dimana Jen merupakan salah satu orang yang cukup vocal terkait dengan pembelian obligasi yang dilakukan oleh Bank Sentral Eropa beberapa waktu lalu, dan Jens mendukung adanya upaya untuk peninjauan kembali serta efek samping dari kebijakan yang longgar. Dan tentu saja Christine mendengar hal tersebut, sehingga dia akan terus memantau melalui Bank Sentral Eropa seberapa jauh efek samping dari kebijakan kebijakan tersebut.
3.IMF PANGKAS PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI, LAGI?!
Dari pasar Asia, lagi – lagi IMF melakukan pemangkasan terhadap prospek pertumbuhan ekonomi. Kali ini IMF menurunkan pertumbuhan ekonomi Jepang untuk ketiga kalinya dalam tahun ini. Meningkatnya risiko dari perlambatan global dan menurunnya pertumbuhan kinerja GDP Jepang menjadi factor utama dari pemangkasan tersebut. Selain itu, IMF juga meminta pemerintah Jepang untuk tidak memperketat pengeluaran untuk saat ini dengan membuat beberapa rekomendasi untuk Bank Sentral Jepang. Salah satu hal yang menjadi focus IMF adalah penargetan obligasi jangka pendek hingga reformasi structural yang lebih ambisius guna mendorong pertumbuhan riil sektor. IMF menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Jepang sebesar 0,8% dari sebelumnya 0,9%. IMF juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2020 menjadi 0,5%. Menurut Georgieva dari riset yang disampaikan oleh IMF, Perekonomian Jepang telah bertahan di tengah lemahnya permintaan, namun masih akan diuji oleh perlambatan global, dan dalam jangka menengah oleh ketidakpastian ekonomi global, serta oleh tren demografisnya sendiri. Meskipun kebijakan Abenomics yang telah berlangsung selama tujuh tahun menghasilkan kemajuan yang terlihat seperti penurunan risiko deflasi dan pemangkasan defisit fiskal, inflasi masih di bawah target Bank of Japan sebesar 2 persen dan utang publik belum berada pada jalur yang berkelanjutan. Jepang juga menghadapi tantangan dari tingkat populasi yang menua dan menurun, yang akan membebani pertumbuhan dan memberikan tantangan lebih lanjut. Kami melihat kebijakan fiskal saat ini harus mendukung guna melindungi pertumbuhan Jepang dalam jangka pendek. Sehingga dapat menjaga daya beli dan mempertahankan inflasi dalam level stabil.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah dan ditradingkan pada level 6.023 - 6.129,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Selasa (26/11/2019).

