ANALIS MARKET (14/11/2019) : Rupiah Berpotensi Melemah Menuju Kisaran Antara Rp.14.080 - Rp.14.100 per USD
Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, Indeks futures bursa Asia sebagian besar tercatat merah, hari ini, Kamis (14/11), indikasi indeks cenderung akan bergerak turun.
Adapun Harga minyak mentah yang dibuka naik pagi ini. Sementara mata uang kuat Asia, HK dolar dan Sin dolar, dibuka melemah terhadap US dolar.
“Kondisi ini bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah menuju kisaran antara Rp.14.080 - Rp.14.100 per USD (kurs tengah Bloomberg),” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom dalam riset yang dirilis Kamis (14/11/2019).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyoroti perihal Indonesia yang akan ajukan gugatan ke WTO terkait larangan Uni Erop (UE) terhadap penggunaan biofuel dalam kebijakan RED II.
Larangan ini bisa membuat sentimen negatif terhadap harga CPO yang saat ini sedang naik.
Harga CPO saat ini dalam tren naik seiring dengan rencana Malaysia akan melakukan kebijakan B20 dan Indonesia akan menerapkan B30.
Kebijakan ini bisa menjadi insentif untuk menaikkan produksi CPO di masa mendatang.
Sementara dari eksternal, data Inflasi AS tercatat 1,8% yoy, sedikit naik dari September yang sebesar 1,7% yoy. Angka inflasi yang relatif masih rendah dibandingan target The Fed 2%.
Angka inflasi ini mendukung kemungkinan The Fed akan mempertahankan suku bunganya saat ini di level 1,75%.
Survei Bloomberg mencatat 93% perkirakan The Fed akan pertahankan suku bunganya saat ini.

