ANALIS MARKET (29/10/2019) : Kemungkinan Rupiah Melemah Menuju Kisaran Antara Rp.14.030 - Rp.14.050 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, hampir semua indeks futures bursa Asia tercatat ‘hijau’, indikasi indeks di bursa Asia akan naik hari ini, Selasa (29/10), ditambah sentimen indeks di bursa global yang hampir semuanya naik semalam (28/10), walaupun harga minyak mentah dibuka turun pagi ini. 

Sementara mata uang kuat Asia, yen, HK dolar, dan Sin dolar dibuka melemah terhadap US dolar.

“Kondisi ini bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah menuju kisaran antara Rp.14.030 - Rp.14.050 per USD (kurs tengah Bloomberg),” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam riset yang dirilis Selasa (29/10/2019).

Lebih lanjut, riset SAM juga menyoroti perihal BKPM dan para pengusaha nikel sepakat untuk mempercepat penghentian ekspor nikel mentah pada Selasa ini (29/10) dari rencana semula 1 Januari 2020.

Pertemuan tersebut juga menyepakati 3 hal, namun pelaku usaha masih menunggu tata niaga perdagangan nikel dalam negeri termasuk pemberian sanksi tegas untuk perusahaan yang tidak mengikuti harga patokan mineral (HPM). 

Keputusan penghentian ini akan membuat harga nikel naik. Indonesia merupakan salah satu eksportir nikel dunia. 

Sementara dari factor global, sentimen pelaku pasar global positif terhadap kemungkinan kesepakatan dagang AS-China, penundaan tarif 25% yang akan berakhir pada 28 Desember mendatang, dan kemungkinan The Fed turunkan suku bunganya.

“Sentimen positif ini kemungkinan diikuti oleh bursa Asia hari ini,” sebut Lana.