FDI Menguat Bisa Mendukung Selera Beli Rupiah
Pasardana.id - Research Analyst FXTM Lukman Otunuga menyampaikan, Rupiah goyah terhadap Dolar karena berbagai faktor fundamental memengaruhi sentimen risiko.
Menurut Lukman, perhatian akan tertuju pada laporan investasi langsung asing (Foreign Direct Investment / FDI) yang akan menjelaskan seberapa banyak investasi asing yang masuk ke Indonesia pada kuartal terakhir 2018.
“FDI yang kembali menguat akan menggembirakan bagi ekonomi Indonesia dan mendukung selera beli Rupiah,” tulis Lukman dalam risetnya, Jumat (25/1/2019).
Namun kata Lukman, Rupiah bukanlah satu-satunya, banyak mata uang pasar berkembang lainnya yang dipengaruhi oleh ketegangan dagang dan ketidakpastian politik di Washington.
Kekhawatiran bahwa pertumbuhan global melambat menambah masalah fundamental yang mengganggu selera risiko, sehingga Rupiah dan mata uang pasar berkembang lainnya akan tetap tertekan.
Dari aspek teknikal, US$/IDR menemukan resistance di bawah 14.230. Penurunan berkelanjutan di bawah level ini dapat memicu penurunan lebih lanjut menuju 14.100. Sebaliknya, breakout di atas 14.230 dapat membuka jalan untuk peningkatan menuju 14.300.
Di sisi lain, Dolar menguat terhadap sejumlah mata uang mayor dan harga berada di kisaran 96.46 pada saat laporan ini dituliskan.
Aksi harga menyiratkan bahwa Dolar sepertinya diperkuat oleh arus safe haven. Dolar mungkin semakin menguat di jangka pendek, namun spekulasi bahwa Fed akan menghentikan dulu kenaikan suku bunga tahun ini tampaknya akan membatasi peningkatan Dolar.
“Tidak ada rilis data ekonomi penting di kalender ekonomi Amerika Serikat di sisa pekan ini, sehingga Dolar akan lebih dipengaruhi oleh faktor teknis. Breakout intraday di atas 96,50 dapat membuka jalan menuju 96,80,” imbuh Lukman.

