ANALIS MARKET (24/1/2019) : IHSG Hari Ini Diproyeksi Bergerak Sideways

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun kemarin (23/1), ditekan oleh sektor perbankan dan berakhirnya tren net foreign buy. Keputusan BoJ yang memangkas proyeksi inflasi turut menekan IHSG. Adapun sector perdagangan yang mengalami Top Losers, yaitu: Finance (-1.09%), Consumer (-0.32%), Infrastructure (-0.14%).

Sementara itu, investor asing akhirnya berubah arah pasar dan melakukan net sell sebesar Rp142 miliar.

“Meskipun angka ini masih relatif lebih kecil, namun kami melihat investor asing mulai melakukan tindakan waspada terhadap pasar Indonesia. Sektor perbankan masih berkontribusi terbesar terhadap net sell yang dilakukan. Investor asing sepertinya terlihat mulai memperhatikan outlook dari pertumbuhan ekonomi global,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset yang dirilis Kamis (24/1/2019).

Sedangkan investor domestik melakukan posisi net sell pada sektor rokok hingga Rp73 miliar. “Kami perkirakan hal ini disebabkan oleh rekomendasi “reduce” yang dikeluarkan oleh CIMB dengan target harga HMSP Rp2.800. Hal ini mengakibatkan investor sedikit panik atas rekomendasi tersebut,” ungkap analis NH Korindo.

“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, untuk hari ini kami mengestimasi IHSG bergerak sideways dengan support range 6380-6420 dan resistance range 6500-6550,” sebut analis NH Korindo.

Lebih lanjut diungkapkan, Investor diperkirakan akan mencermati pernyataan gubernur Bank Indonesia (BI) atas outlook ekonomi dan pertimbangan kedepan untuk suku bunga acuan 7-days reverse repo.

BI melihat bahwa suku bunga acuan telah berada pada titik tertingginya karena The Fed telah memperlambat laju kenaikan suku bunga AS. Defisit neraca perdagangan berjalan diperkirakan berada pada 2,5% GDP dibandingkan dengan 3% pada 2018, sedangkan GDP diharapkan tumbuh 5%-5,4% pada 2019. BI melihat bahwa rupiah saat ini dalam kondisi undervalue.

Sementara itu, beberapa aksi korporasi yang dilakukan para emiten, juga layak untuk dicermati para pelaku pasar, antara lain;

BBNI : Anggarkan Rp1,6 Triliun untuk Teknologi

BBTN : Membidik Pertumbuhan Kredit Konstruksi 13%

KLBF : Akan Mengembangkan Segmen Obat Resep

PTBA : Menargetkan Volume Produksi 27,3 Juta Ton