ANALIS MARKET (22/1/2019) : Sentimen Global Dominan, IHSG Diestimasi Bergerak Sideways

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup flat kemarin (21/1) ditekan oleh pergerakan USD-IDR yang menyentuh Rp14.200 serta tren net foreign buy yang tercatat melambat. Adapun sector perdagangan yang mengalami Top Gainers, yaitu: Agriculture (+3.72%), Mining (+0.81%), Infrastructure (+0.48%).

Sementara itu, investor asing tercatat melakukan net buy hanya sebesar Rp443 miliar, sesuai dengan ekspektasi, dimana investor asing akan memperlambat laju net buy yang dilakukan.

Sektor telekomunikasi menjadi incaran utama investor asing dengan net buy sebesar Rp221 miliar. Hal ini seiring dengan ekspektasi pertumbuhan data internet akan terus meningkat di Indonesia.

Adapun investor domestik melakukan net buy terhadap saham-saham poultry hingga sebesar Rp40 miliar ditopang oleh rencana penambahan saham CPIN pada indeks LQ45 pada bulan Februari mendatang.

Investor domestik juga mengantisipasi kenaikan permintaan saham poultry akibat minat yang mungkin semakin tinggi setelah masuk indeks tersebut.

Lebih lanjut riset juga mengungkapkan, pasar AS ditutup karena libur Martin Luther King Jr. sehingga tidak ada sentimen/berita dari AS yang signifikan.

Pasar Asia dibuka sedikit melemah diduga akibat dari IMF memotong forecast pertumbuhan global menjadi 3,5% dari sebelumnya 3,7%. Angka ini yang terendah selama 3 tahun terakhir.

Menurut IMF, risiko pelambatan pertumbuhan global menjadi semakin meningkat akibat dari pelambatan pertumbuhan Tiongkok.

“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, untuk hari ini, kami mengestimasi IHSG bergerak sideways dengan support range 6330-6380 dan resistance range 6450-6490,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset yang dirilis Selasa (22/1/2019).

Adapun beberapa aksi korporasi yang dilakukan para emiten, juga layak untuk dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;

KRAS : Memproyeksikan Pertumbuhan 20%-30%

ADHI : Rp1,5 Triliun Untuk Lahan TOD

ELSA : Anggarkan Belanja Modal Rp600 Miliar

WSKT : Akan Menggarap TOD Dengan PT KAI