ANALIS MARKET (21/1/2019) : IHSG Diproyeksi Bergerak Sedikit Melambat

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik Jumat (18/1) lalu, ditopang oleh sektor perbankan. Sektor aneka industri juga menguat terkerek oleh data penjualan motor pada Desember. Top Gainers: Misc. Industry (+1.93%), Finance (+0.82%), Mining (+0.61%).

“Dengan mengamati investor asing masih melakukan net buy sebesar Rp928 miliar, kami melihat bahwa investor asing tetap percaya terhadap kestabilan kondisi politik di Indonesia,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (21/1/2019).

Lebih lanjut diungkapkan, sektor perbankan tercatat posisi net buy asing sebesar Rp674 miliar dan sektor ini masih menjadi andalan utama investor asing. Alasan kapitalisasi pasar yang besar menjadi penyebab utama sektor ini menjadi pilihan untuk eksposur portofolio ke Indonesia.

Sementara itu, investor domestik masih melakukan pola yang sama selama pekan lalu, yakni mengakumulasi saham-saham batu bara. Net buy sebesar 409 miliar pada saham batu bara dilakukan oleh investor domestik dan diperkirakan terkait dengan penguatan harga batu bara sebesar 4,5% week-to-week pekan lalu.

“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, untuk hari ini, kami mengestimasi IHSG bergerak sedikit melambat dengan support range 6330-6380 dan resistance range 6450-6490,” sebut analis NH Korindo.

Analis NH Korindo juga memperkirakan, investor asing akan memperlambat laju net buy hari ini untuk mengamati rilis data PDB di Tiongkok.

Pertumbuhan PDB Tiongkok berkaitan dengan komoditas ekspor terbesar Indonesia saat ini, yakni batu bara. Tiongkok menjadi tujuan ekspor batu bara dengan porsi sebesar 40%. Dengan pertumbuhan PDB Tiongkok yang kuat, komoditas batu bara di Indonesia juga akan turut menikmati permintaan yang kuat.

Adapun beberapa aksi korporasi yang dilakukan para emiten, juga layak dicermati para pelaku pasar, antara lain;

PGAS : Akan Melepas Anak Usaha ke Pertamina

INDF : Akan Membangun Pabrik Rp530 Miliar

ISAT : Perbesar Porsi Pendapatan B to B

DOID : Anggaran Capex di Bawah US$100 Juta