Analis : IKK Agustus Turun, Indikasi Potensi Daya Beli Melambat dan Turunnya Konsumsi Rumah Tangga
Pasardana.id - Survei Bank Indonesia (BI) untuk Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Agustus tercatat turun menjadi 121,6 dari 124,8 pada Juli.
Menurut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen (SAM), penurunan ini terjadi dalam dua bulan berturut-turut, dimana IKE (indeks kondisi ekonomi) dan IEK (indeks ekspektasi konsumen) turun.
“Penurunan IKE dan IEK terutama pada penghasilan saat ini dan pembelian barang tahan lama,” jelas Lana dalam laporan riset yang dirilis Jumat (07/9/2018).
Ditambahkan, penurunan ini membuat ekspektasi konsumen terhadap harga juga turun untuk 3, 6, dan 12 bulan mendatang.
Selain itu, lanjut Lana, hasil survey juga memberi indikasi ada potensi daya beli yang melambat dan turunnya konsumsi rumah tangga hingga Q1-2019.
Sebelumnya, kemarin (06/9), BI merilis Survei Konsumen Bank Indonesia pada bulan Agustus 2018 yang mengindikasikan bahwa optimisme konsumen tetap terjaga. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2018 yang tetap berada dalam zona optimis (di atas 100) yakni sebesar 121,6, meskipun lebih rendah dibandingkan 124,8 pada bulan sebelumnya.
Dalam pernyataannya BI menyebutkan, masih terjaganya optimisme konsumen terutama ditopang oleh ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan. Hal ini didukung oleh masih kuatnya ekspektasi terhadap penghasilan yang diterima dan ekspektasi kegiatan usaha meski tidak setinggi hasil survei bulan sebelumnya.
Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini juga masih berada pada level optimis, meskipun tidak sekuat bulan sebelumnya terutama dipengaruhi oleh indikator ketersediaan lapangan kerja.
“Hasil survei juga mengindikasikan bahwa tekanan kenaikan harga pada 3 bulan mendatang (November 2018) diperkirakan relatif stabil. Ekspektasi terhadap perkembangan harga ke depan ini didukung persepsi positif konsumen terhadap ketersediaan barang dan jasa yang cukup memadai dan distribusi barang yang lancer,” demikian pernyataan BI.

